Berita-Cendana.Com- Kupang,- Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) dan Hutan Lindung Benain Noelmina Bambang Hendro, mensuport Pemerintah Kota Kupang dalam penanaman pohon di area perkotaan. Demikian disampaikan di ruang kerjanya pada hari Selasa, 08/11/2022.
"Di sini produksi berbagai jenis anakan baik kayu, buah-buahan maupun tanaman lainnya. Manusia juga selalu membutuhkan oksigen tiap hari, jadi kalau tanam pohon apa saja, yang tidak berbuah juga tidak ada salahnya," jelasnya.
Menurut Bambang Hendro bahwa pengelolaan DAS merupakan upaya manusia dalam mengatur hubungan timbal balik antara sumber daya alam dengan manusia, di dalam DAS dan segala aktivitasnya, agar terwujud kelestarian ekosistem serta meningkatnya pemanfaatan sumber daya alam bagi manusia secara berkelanjutan, jelas Kepala Balai itu.
Lanjutnya, DAS sendiri merupakan wilayah yang dibatasi oleh batas-batas alam berupa punggung bukit yang berfungsi menerima serta menampung untuk mengalirkan air hujan melalui sungai untuk selanjutnya dibuang ke pembuangan yakni ke laut, kata Kabalai.
Diketahui juga belum lama ini DAS memberikan 2.000 anakan kelor kepada Pemerintah Kota Kupang untuk ditanami di areal perkotaan, seperti tanah kosong Pemerintah Kota dan lainnya. Kalau di dalam Kota Kupang ini seluruh masyarakat Kota Kupang memiliki kesadaran yang tinggi untuk menanam pohon pasti air bawah tanah tetap stabil.
Pada tempat berbeda Penjabat Walikota Kupang, George M. Hadjoh, SH bersama para Asisten Sekda dan Pimpinan Perangkat Daerah, dalam waktu sekejap 2.000 anakan kelor yang disediakan oleh Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Benain Noelmina, UPT Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI berhasil ditanam di atas lahan seluas kurang lebih 3,2 ha.
Saat memantau proses penanaman oleh para pegawai, Penjabat Walikota minta kepada Lurah Naimata bersama jajarannya serta Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Kesehatan Kota Kupang sebagai penanggung jawab untuk secara rutin mengontrol perkembangan kelor yang sudah ditanam tersebut. Dia berharap dalam waktu dekat rumah pengering dan rumah produksi segera dibangun sebelum kelor dipanen, jelas penjabat itu.(BCC/TIM).
Posting Komentar