Ir. Abraham Paul Liyanto: Dana Desa Menolong Pengagguran Di Desa



Berita-Cendana.com- NTT- Kupang, Pemateri tunnggal oleh Ir. Abraham Paul Liyanto menjelaskas tentang DPD dimata Milenial, yang hadir pada kesempatan itu ratusan mahasiswa lintas Kampus Se-Kota Kupang yang begitu antosiasme dibawa Koordinasi Mahasiswa Magang Fisip Undana yang  sedang melakukan magang di Kantor DPD RI perwakilan Nusa Tenggara Timur NTT.

Dalam penyampaian Paul Liyanto menjelaskan bahwa kualitas setiap kampus itu perlu diperhatikan dan dikontrol dengan baik agar menciptakan sarjana-sarjana yang kompeten di bidangnya dan mampu berinovasi di desa asalnya. Karena pembangunan setiap Bangsa ditentukan dari pembangunan desa itu sendiri.

Dialog Empat Pilar Kebangsaan Mahasiswa Lintas Kampus Bersama Senator asal NTT Ir. Abraham Paul Liyanto, dengan Tema kegiatan DPD dimata Milenial. Dalam Seminar ini juga berbicara mengenai dana desa bisa menolong orang miskin, pengangguran di desa.

Kegiatan berlangsung di Aula Ball Room DPD RI Perwakilan NTT Sabtu, 07/03/2020.


" Milenial itu harus menuju belajar online sudah, dan pada dosen itu juga mengajar harus online sudah, agar mahasiswa ini bisa maju". Karena dengan belajar online maka mahasiswa bisa berinovasi dan kreatif, mahasiswa mulai terlihat oleh dunia luar ataupun ruang publik.

Di sela-sela kegiatan tersebut juga Paul Liyanto menyampaikan bahwa, saya
di Komisi I DPD RI yang membidangi pemerintahan dan dana desa, jadi saya sudah melakukan koordinasi ke Instansi terkait, ternyata pendamping desa kurang.

Apa lagi pendamping desa yang kurang paham tentunya kepala Desa yang kendalikan maka desa itu tentunya tidak akan ada perubahan sama sekali.

Kami juga sudah melakukan rapat koordinasi dengan Dirjen penataan agar supaya pada bulan April tahun 2020 ini kita kumpul seluruh kepala desa bersama Bank TLM untuk membuat Forum Komunikasi Desa (FORKOMDES) untuk mendatangkan Wakil Menteri Desa Pembagunan Daerah tertinggal dan Transmigrasi (WAMENDES) Budi Arie Setiadi, untuk melakukan pimbinaan dan sosialisasi tentang dana desa.


Lanjutnya, apa yang salah dengan pengelolaan dana desa ini, "mungkin kurang paham dari pendamping desa sehingga dia dikuasai oleh kepala desa, padahal kepala desa juga tidak paham tetapi karena dengan kekuasaan sebagai Fetor atau penguasaan di desa itu dengan pengetahuannya yang 0% dan tidak tahu baca tulis  maka desa itu tidak ada kemajuan,,, ya harapan kami itu tidak boleh terjadi lagi".

Karena tujuan dari dana desa itu, untuk menolong orang miskin di desa, menolong penganggur di desa dan program pemberdayaan masyrakat dan BUMDes juga harus jalan, program 5 tahun itu menyiapkan fisik, menyiapkan prasarana. Pada tahun ke 10 itu harus berpikir tentang kesehatan SDM, maka nanti uang masuk ke sana 1 tahun 2-3 Meliar masyarakat mampu mengelola dengan baik dan tepat guna.

Lanjut Senator ini, tugas dari BUMDes itu sebagai penyalur ke Kios-kios dan rumah tangga sekitaran desa itu dan juga harus ada BUMDes yang lebih besar lagi, maka sistem ini yang perlu diperbaiki maka daerah ini akan maju.

Namun Kepala Desa harus melakukan Sosialisasi kepada masyrakat bahwa, dana desa  sebesar ini, mari kita mau kemanakan, bukan kepala desa mendiamkan saja dana ini, oleh karena itu kepala desa wajib mengundang tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh perempuan, tokoh agama untuk membahas kebutuhan desanya agar semua aspek bisa terjawab dengan baik.

Kemudian sudah gelar rapat maka memulai belanja untuk pembangunan fisik, menyiapkan SDM, sarana prasarana.  Perlu juga mengundang mahasiswa asal desa itu untuk hadir pada saat rapat juga, " jangan sampai kepala desa undang Bapak-Bapak, Nenek-Nekek yang tidak bisa ba'omong jadi apa maunya kepala desa ya dia bekin sendiri, itu akibatnya SDM, lalu dia foto dan membuat laporan bahwa dia sudah melakukan rapat padahal itu cuman formalitas saja yang dia bekin" tegas Paul Liyanto.

Yulius Tamonob.

0/Komentar/Komentar

Lebih baru Lebih lama

Responsive Ad Slot

Responsive Ad Slot