Strategi PDAM, Pertahankan Air Baku dengan Tanam Pohon & Buat Jebakan



Berita-Cendana.Com - Kupang,-  Direktur PDAM Kabupaten Kupang, Yoyarib Mau, S.Th.,S.Ip, kepada media bahwa strategi untuk mempertahankan air baku,  PDAM melakukan penanaman pohon di sumber mata air kalau membuat jebakan air butuh kerja sama antara Pemerintah Kota Kupang dan Pemerintah Daerah Kabupaten Kupang.


Demikian disampaikan oleh Direktur PDAM di Kantor PDAM Kabupaten Kupang pada hari Sabtu, 12/11/2022.


Direktur PDAM menjelaskan bahwa untuk membuat jebakan-jebakan air hujan adalah domain Pemda artinya kondisi kota yang padat seharusnya ada semacam MoU antara Pemda, karena pelayanan PDAM Kabupaten Kupang ada di Kota maka yang harus dilakukan adalah kesepakatan bersama antara Kabupaten Kupang dengan Kota Kupang.  


Kabupaten sebagai penyangga bagi Kota Kupang maka idealnya harus terprogram dalam programnya pemerintah daerah sehingga daerah-daerah perbatasan antara Kota dan Kabupaten bisa dibuat jebakan-jebakan air atau program-program jebakan air tanah isi biopori yang kemudian air hujan bisa masuk kedalam. 


Tugas PDAM hanya menyalurkan dari tempat-tempat sumber mata air dan itu pun terbatas. Keterbatasan inilah akan berdampak pada seluruh warga Kota Kupang atau Kabupaten Kupang yang menggunakan sumur bor.


"Saya lihat hari ini, semua kita mengkonsentrasikan diri untuk pengeboran di bawah air, tapi kita tidak pernah berpikir bagaimana air (air hujan) masuk ke dalam tanah,".






Air hujan semua masuk ke laut. Tidak pernah ada upaya yang bisa  dilakukan untuk jebak air itu masuk ke dalam tanah padahalkan potensi daerah ini dengan kondisi struktur tanah yang khas atau model bebatuan yang seharusnya tempat untuk menyimpan air cukup bagus.


"Contoh di kebun saya itu ada sebuah tanah galian sirtu dan kemudian saya biarkan tidak tutup dan ketika turun hujan ada tampungan air disitu dan dampaknya sumur saya tidak pernah kering karena air langsung masuk ke situ, artinya di dalam bebatuan tanah itu ada tempat menyimpan air,".


Kalau PDAM punya lokasi sangat kecil di mata-mata air. Untuk membuat jebakan air hujan tentu mengeluarkan dana cukup besar dan itu cukup berat. Tetapi upaya yang bisa lakukan selama ini, dengan penanaman pohon dan sebagainya.


"Kami dari PDAM ada program penanaman bambu dan dari petani binaan yang menyiapkan bambu bagi kami, kemudian bambu itu yang kami pakai untuk tanam di sumber mata air termasuk di belakang kantor ini sudah kami tanam beberapa pohon dan sudah mulai tumbuh,". 


Tetapi bambu saja tidak cukup lebih bagusnya dengan jebakan-jebakan air yang dibuat seperti terasering yang satu kali garukan airnya datang langsung masuk. Tanah- tanah kosong yang ada di wilayah ini seharusnya ideal untuk dibuat sumur-sumur jebakan air hujan. Persoalannya adalah proses pendanaan dan bagaimana kebijakan Pemda untuk kondisi itu. Ini ide yang cukup bagus untuk bagaimana supaya air hujan yang turun tidak langsung ke laut.


Ditempat yang sama Robby Foni selaku Kepala Sub bagian Sumber dan Laboratorium PDAM Kabupaten Kupang menyampaikan bahwa di musim penghujan tentunya berdampak pada kekeruhan air baku namun PDAM punya filterisasi sebagai saringan sebelum air masuk ke dromkep. 


"Berbicara soal kekeruhan air baku kita tidak bisa hanya difilter saja tapi secara keseluruhan bisa berhubungan dengan kualitas air. Namun jangan khawatir karena tentunya PDAM setiap tiga bulan sekali, selalu di audit oleh BPKP dalam hal ini tentang kualitas air. Ada kebijakan-kebijakan yang dilakukan menyangkut uji lab dan uji laboratorium dilakukan secara rutin,". 


Menurut Robby sebagai pelayanan publik tentu air yang dijual harus bagus dan steril serta layak untuk dikonsumsi. Audit BPKP untuk melihat hasil uji laboratorium jangan sampai ada kaporisasi di setiap sumber dan uji laboratorium dilakukan 3 bulan sekali berarti 1 tahun 4 kali dari sekian banyak titik.


"Kita punya sumber ini ada dua yaitu di lokasi perkotaan dan lokasi kabupaten, ada mata air permukaan dan sumur bor. Kurang lebih ada 30-an titik yang kita ambil sampelnya dengan 3 parameter yang kita lakukan sampling yakni fisik, kimia dan bakteriologi itu yang selama ini kami lakukan di PDAM,".(*).

0/Komentar/Komentar

Lebih baru Lebih lama

Responsive Ad Slot

Responsive Ad Slot