Berita-Cendana.com- Ende,-Program Rujukan Balik (PRB) BPJS Kesehatan . Pelayanan PRB adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada penderita penyakit kronis dengan kondisi stabil dan masih memerlukan pengobatan atau perawatan jangka panjang yang dilaksanakan di FKTP sehingga peserta tidak perlu lagi datang ke FKRTL. Nantinya pasien akan diberikan obat bulanan dan dapat diambil di apotek yang bekerjasama dengan BPJS dan ini gratis bagi para pengguna BPJS Kesehatan.
Namun masalahnya adalah biaya yang dibutuhkan pasien untuk mengambil obat di apotek kimia farma Ende lebih besar daripada biaya obat itu sendiri. Misal pasien hipertensi yang butuh obat Captopril misalnya Sebagai contoh Maurole ke Ende itu jaraknya 86 kilometer harga Bus dari pulang pergi sekitar 80.000 belum lagi biaya makan minum atau penginapan bagi yang tidak punya tempat tinggal di Ende, sedangkan harga obat itu 27.000 . Tuturnya
Puskesmas sebagai FKTP dapat meresepkan obat PRB untuk bulan berjalan dan bulan selanjutnya dengan tetap memperhatikan eligibilitas peserta.
Pengiriman obat PRB lanjutnya, selain dengan swadaya masyarakat, dana kapitasi dapat digunakan mengirim ke puskesmas dan diteruskan ke polindes oleh bidan atau perawat desa dengan memerhatikan eligibilitas peserta dan administrasi. pihak FKTP juga harus memastikan kondisi obat layak sesuai standar penyimpanan, dari proses delivery sampai dengan obat diterima oleh peserta.
Beberapa penyakit kronis yang bisa mendapat PRB di antaranya diabetes melitus, hipertensi, jantung, asma, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), epilepsi, stroke, skizofrenia, dan systemic lupus erythematosus (SLE).
Selain PRB, ada pula Prolanis yang menjadi salah satu program unggulan dalam penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).
Lewat program ini, BPJS Kesehatan melakukan pendekatan proaktif dan terintegrasi kepada masyarakat, khususnya para lansia serta pasien penyakit kronis.
Sebagai informasi, peserta Prolanis akan mendapatkan hak pemeriksaan laboratorium, khusus untuk Prolanis Diabetes Mellitus, dan pengecekan tekanan darah, khusus untuk Prolanis Hipertensi, sebanyak dua kali per enam bulan dalam setahun.
Selain itu, terdapat pula pemeriksaan per enam bulan meliputi pengecekan darah lengkap dan pemeriksaan kimia darah yang meliputi profil ginjal, lipid, lever, serta hemoglobin A1C (HBA1C).
Pemeriksaan laboratorium rutin tersebut dinilai berguna bagi pasien karena dokter akan mengetahui status perjalanan penyakitnya.(***).
Posting Komentar