Berita-Cendana.com- Kupang,-Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Maranatha Kupang melaksanakan Yudisium Akhir program Studi Ners angkatan Ke-7 pada hari Jumat (25/09/2020).
Yudisium ini digelar Melalui Surat keputusan Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Maranatha Kupang No.044/STIKes Maranatha/SK.YD/IX/2020 Tentang yudisium akhir program pada Program Studi Profesi Ners STIKes Maranatha Kupang Tahun Akademik 2019/2020.
Hadir dalam kegiatan ini seluruh Civitas STIKes Maranatha Kupang diantaranya Stefanus M.Kiik, S.Kep. Ns.,M.Kep.Kom, Ketua STIKes Maranatha Kupang. Muhammad Saleh Nuwa, S.Kep.Ns,. M.Kep Wakil Ketua 1 STIKes Maranatha yang juga penanggung jawab Kurikulum A. R Venchapo S. Kep., M. M, Ketua Penjamin Mutu STIKes Maranatha Kl Made Merlin S.Kep., Ns.,M.Kep Pembina Yayasan Maranatha, Drs. Samuel Selan. Semua pejabat Struktural STIKes Maranatha, para Dosen dan Semua Pejabat Struktural, Juga 89 mahasiswa STIKes yang mengikuti Yudisium
Stefanus M. Kiik S.Kep. Ns., M. Kep,Sp. Kep. Kom 'Ketua STIKes Maranatha Kupang dalam sambutannya menghimbau walau belum juga berujung Kondisi pandemi covid-19 namun harus dipahami ini adalah sebuah realitas akan tetapi harapannya tidak mengurangi esensi besar dari kegiatan ini.
Disampaikannya juga agar lulusan ini mampu mengawetkan Prestasi yang diraih STIKes Maranatha sejauh ini dimana Uji Kompetensi Bidan Indonesia (IKBI) periode Juli 2020 yang baru keluar pada tanggal 10 September Prodi Kebidanan STIKes Maranatha lulus UKOM untuk First taker/baru pertama ujian 80, 24% sedangkan keseluruhan (RATEKER) yang sudah pernah ikut uji kompetensi dan First taker/baru pertama kali ikut uji kompetensi) 66, 95%.
"Ada rasa bangga dan juga rasa gembira sekaligus haru dalam ruang maya hari ini ketika kami menyaksikan usaha dan perjuangan keras selama satu bahkan dua tahun, hari ini adalah puncaknya bagi pencari kebenaran ilmiah untuk diakui eksistensinya, peristiwa ini menjadi kebanggaan bagi kami selaku Institusi STIKes Maranatha Kupang.
Hari ini perjuangan dan pergumulan peserta yudisium telah terjawab, tentunya prestasi yang anda raih membuat anda bersyukur dan bersukacita akan tetapi jangan lupa karena masih ada tantangan dan tugas yang harus di hadapi hari esok. Oleh karena itu jadikanlah prestasi hari ini sebagai penjembatan untuk mencapai masa depan yang lebih cerah, besar harapan kami bahwa lulusan ini untuk menyiapkan diri untuk menyongsong ini Kompetensi Ners Indonesia. Akan dilaksanakan pada tanggal 17-19 Oktober nanti.
Perlu kami informasikan hasil uji Kompetensi baik Bidan maupun perawat periode Juli 2020 telah diumumkan pada tanggal 10 September yang lalu dan hasilnya STIKes Maranatha Almamater Tercinta duduk sebagai peringkat satu dan kelulusan tertinggi untuk semua Kampus Kesehatan di NTT, oleh karena itu angkatan ini perlu terus merawat prestasi ini sehingga terus meningkat presentasinya." Ungkap Stefanus Kiik.
Seperti yang disampaikan Ni Made Marlin S. Kep.,Ns., M.Kep. 'Kaprodi Ners' yang lebih akrab disapa Mey saat diwawancarai memaparkan nilai yang diperoleh mahasiswanya rata- rata sangat baik adanya. Disampaikan kali ini menunjukkan tren positif dimana kali ini lebih baik lagi dari yang lalu. 24 mahasiswa dari 89 Mahasiswanya meraih IP 4.00, dan rata-rata 89 mahasiswa ini semuanya memiliki nilai yang baik dimana hanya sedikit selisihnya. Smelti, salah satu mahasiswa yang mewakili teman-temannya juga menyampaikan harapan dan terima kasihnya kepada Yayasan Maranatha NTT dan Institusi STIKes Maranatha Kupang.
"Disini saya mewakili teman Ners angkatan 7 berterima kasih kepada Institusi tercinta ini, kami banyak belajar tentang ilmu pengetahuan baik yang praktis maupun Teoritis dan semuanya bersifat memperluas wawasan.
Pengalaman belajar di sini telah mengajari kami calon alumni untuk harus siap belajar dan bersaing di sekolah kehidupan yang sesungguhnya yaitu dunia kerja dan kehidupan bermasyarakat sehingga kami diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif dan untuk teman-teman.
Setiap tahun, Universitas memproduksi ribuan Sarjana dimana kompetisi di dunia kerja akan semakin ketat sehingga kita harus mampu bersaing nantinya". tutup Smelti.
Penulis: Agustinus Tamelap.
Posting Komentar