Kalau pihak berwenang tidak melakukan tugas dan fungsinya, tentunya mahasiswa siap melakukan aksi besar-besaran. Ungkap Ketua PERMMALBAR Kupang itu.
Selain itu juga wadah mahasiswa ini melakukan kegiatan penggalangan dana hingga pembagian bantuan kepada masyarakat 2 desa di Malaka itu. Masyarakat Desa Fafoe yang terdampak banjir bandang terutama di dusun Katara A, B dan Kabukalaran dan sebagian masyarakat Desa Motaulun juga. Menurut Ketua, dengan kekurangan yang ada tetapi sekarang-kurangnya kita berbagi sedikit demi kemanusiaan. Jelas.
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 13/04/2021 oleh wadah mahasiswa asal Malaka Barat itu.
Menurut Ketua PERMMALBAR Kupang Maria Klau kepada media ini bahwa, perlengkapan dapur masyarakat telah dibawa arus, masyarakat pun mengaku bahwa belum ada perhatian dari Pemerintah setempat juga. Jelas Ketua.
Sumber terpercaya enggan menyebutkan namanya bahwa, "Pembagian sembako yang dilakukan oleh kelompok-kelompok tertentu sebelumnya masih menggunakan kubuh-kubuhan". Artinya bahwa pembagian Sembako juga masih memandang bulu. Ungkapnya dengan haru.
Lanjutnya, kami masih kekurangan air bersih, misalnya fiber pun tidak ada. Harapannya, Pemerintah Kabupaten, Kecamatan dan desa, Dusun dan RT/RW perlu mendata masyarakat tanpa pandang bulu demi kemanusiaan bukan demi kepentingan tertentu. Tegasnya. ( MK).
Posting Komentar