Migrant Watch Dukung Kabadan BP2MI Keluarkan Barang PMI Ditahan Bea Cukai


Berita-Cendana.Com- Jakarta,-  Direktur Eksekutif Migrant Watch Aznil Tan mengapresiasi tindakan dilakukan oleh Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani meninjau dua tempat penimbunan barang PMI di Semarang.


"Ini baru pemimpin, Kabadan BP2MI Benny Rhamdani berani pasang badan meminta bea cukai untuk mengeluarkan barang PMI yang masih ditahan di berbagai pelabuhan. Barang ini sangat bermakna sekali bagi keluarga PMI karena mau lebaran," ujar Aznil Tan ke media, Jakarta (5/4/2024).


Aznil Tan mendukung langkah BP2MI  membawa permasalahan pengirim barang PMI ke Presiden untuk mendapat kemudahan.


"Migrant Watch dukung pak Kabadan membawa persoalan ini ke Presiden. Setahu saya, pak Kabadan sebenarnya sudah lama memperjuangkan hal ini ke beberapa Kementerian terkait, ternyata sampai sekarang belum berhasil juga.  Pak Benny menghadap pak Jokowi aja," ujarnya.


Migrant Watch ikut menuntut dilakukan revisi pada Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag ) No. 36 Tahun 2023 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor.


"Permendag Nomor 36 tahun 2023 tersebut terlalu kaku dan picik dalam memandang barang impor. Permendag tersebut memukul rata antara barang untuk komersil dengan barang kiriman PMI untuk keluarga. Itu harus dipisahkan dan diberikan kemudahan dan zero pajak bea cukai oleh negara," jelasnya.


Sebagaimana diketahui, Kepala Badan BP2MI Benny Rhamdani meninjau dua tempat penimbunan sementara di Semarang Utara, Kota Semarang bersama Direktur Jenderal Bea dan Cukai Askolani. 


Ia mengaku prihatin masih banyak barang milik PMI yang tertahan dan tidak bisa sampai ke keluarga para PMI. Dalam pantauan satu lokasi, Benny menemukan sekitar satu kontainer barang milik PMI yang belum bisa keluar.


"Rasa kemanusiaan kita tersinggung. Bayangkan PMI bekerja keras dua tahun, tiga tahun, puluhan tahun kumpulkan uang beli barang untuk keluarga tercinta tiba-tiba karena Permendag membuat sebagian barang tidak bisa tiba di keluarga mereka. Dua resiko, dikembalikan ke negara penempatan atau dimusnahkan. Zolim menurut saya," kata Benny di Semarang Utara, Kamis (4/4/2024).(*).

0/Komentar/Komentar

Lebih baru Lebih lama

Responsive Ad Slot

Responsive Ad Slot