Berita-Cendana.Com- Kupang,- Badan Eksekutif Mahasiswa Institut Agama Kristen Negeri (BEM- IAKN) Kupang mengaku tidak pernah meminta maaf kepada Rektor IAKN Kupang Dr. I Made Suardana, M.Th terkait penyegelan ruang kerja Rektor itu, jadi jangan menggiring opini menuju ke berita hoax. Tetapi pembukaan penyegelan itu sebagai inisiatif BEM karena bisa menghambat kerja-kerja mahasiswa, artinya bukan minta maaf tetapi itu inisiatif BEM dan belum pernah ada pertemuan dengan Rektor untuk selesaikan satu masalah pun yang dialami kampus Kristen itu.
Demikian penegasan Ketua BEM IAKN Kupang Fisaldo Manafe kepada wartawan di Matani Kabupaten Kupang pada Rabu, 20 Agustus 2025.
“Kami tidak pernah meminta maaf di Rektor, ketemu saja tidak bagaimana minta maaf dan mengakui kesalahan. BEM salah apa sehingga mengakui dan minta maaf, Pak Rektor jangan begitu lah, kami buka itu mau buat video serta hadirkan wartawan saja pihak Kampus tak mau. Sebenarnya ada apa sehingga pak Rektor selalu mencari pembenaran, Pak Rektor jangan menyampaikan informasi hoax ke publik, Pak Rektor ini adalah pimpinan Kampus Kristen jadi bicara yang jujur,” tegas Fisaldo Manafe.
Fisaldo menegaskan bahwa tak pernah minta maaf dan mengakui kesalahan di mata Rektor ataupun pejabat Kampus IAKN Kupang. Perjuangan itu tetap menjadi sejarah dan akan tetap berjuang. “Kami tetap menunggu klarifikasi Rektor, jika tidak ada klarifikasi ke Publik, kami siap konsolidasi besar-besaran untuk melakukan demonstrasi yang lebih besar lagi,” tegas Ketua BEM.
Sejumlah masalah di IAKN Kupang belum ada penjelasan dan penyelesaian salah satu pun oleh Rektor. Contoh masalah salah transfer dana PIP Mahasiswa tahap II tahun 2024, masalah pemecatan tiga pejabat Kampus IAKN Kupang non prosedural, masalah keterlambatan wisuda, masalah seleksi PPPK, masalah pemecatan dosen. Bukan itu saja tetapi masih ada sejumlah masalah yang menimpa Kampus Kristen Negeri itu. (*).
Posting Komentar