Berita-Cendana.Com- Kupang,- Program Studi Sosiologi, FISIP-UNDANA bekerja sama dengan GMIT Koinonia Kupang menyelenggarakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) berupa “Workshop Citizen Journalism Berbasis Jemaat”, Sabtu, 27 September 2025.
Kegiatan ini diikuti oleh 24 peserta, mayoritas mahasiswa yang selama ini terlibat sebagai tim multimedia GMIT Koinonia. Workshop bertujuan membekali peserta dengan keterampilan menulis dan mengelola informasi sebagai bagian dari persiapan penerbitan buletin jemaat.
Ketua Tim PKM, Dr. Yeheskial A. Roen, dalam sambutannya menegaskan pentingnya jurnalisme warga dalam kehidupan bergereja. Menurutnya, informasi adalah alat yang sangat menentukan arah kesadaran dan pilihan masyarakat. “Dalam kehidupan gereja, siapa yang menguasai informasi yang benar bukan hanya memegang kuasa pengetahuan, melainkan juga menjadi saluran kasih dan kebenaran Allah bagi dunia,” ungkapnya.
Ia juga mengenang pengalaman penerbitan koran jemaat “DSJ” pada 2009–2011 yang dikelola oleh pemuda Koinonia. Meski awalnya dianggap mustahil, koran tersebut berhasil terbit secara rutin dan bahkan menghasilkan dana untuk mendukung pelayanan. Melalui workshop ini, Dr. Roen berharap peserta dapat mempersiapkan diri menjadi tim buletin yang mampu menghadirkan media suara kebenaran bagi jemaat.
Sementara itu, Ketua Majelis Jemaat GMIT Koinonia Kupang, Pdt. Dorkas Aduhaning, S.Th., menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan tersebut. Ia menekankan bahwa pelatihan ini selaras dengan program pelayanan GMIT Koinonia, khususnya pembentukan dan penerbitan buletin jemaat. “Kami berharap kegiatan ini tidak hanya berhenti pada pelatihan, tetapi diwujudkan dalam bentuk konkret, yaitu penerbitan buletin jemaat sebagai sarana komunikasi dan informasi pelayanan gereja,” ujarnya.
Materi workshop disampaikan oleh Matheos Viktor Messakh, penatua jemaat sekaligus mantan wartawan The Jakarta Post. Dalam paparannya, ia membahas berbagai aspek jurnalisme warga, mulai dari filsafat berita, perbedaan antara news dan views, kriteria kelayakan berita, hingga prinsip-prinsip dasar seperti timelessness, proximity, conflict, consequence/impact, novelty, dan concreteness.
Selain penyampaian materi, workshop juga diisi dengan praktik menulis berita. Hasil tulisan peserta langsung dikaji dan dievaluasi, sehingga proses ini membantu mengasah ketajaman dan keterampilan menulis mereka.
Dengan terselenggaranya workshop ini, diharapkan lahir jurnalis jemaat yang mampu mengelola informasi secara kritis dan etis, serta mendukung pelayanan gereja melalui media yang membangun.(*).
Posting Komentar