Berita-Cendana.Com - Batu Putih,- Hari Ulang Tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (HUT PGRI) ke-80 tahun dan Hari Guru Nasional (HGN) ke-31 Sebagai moment bersejarah atas kerja keras para guru Republik Indonesia sehingga perlu diakui guru hebat hingga Indonesia masih kuat hingga hari ini.
Demikian disampaikan oleh Bupati TTS saat Upacara HUT PGRI dan HGN di SD Negeri Hane Kecamatan Batu Putih Kabupaten Timor Tengah Selatan pada Selasa, 25 November 2025 pagi.
Kegiatan itu dengan tema, “Guru Hebat, Indonesia Kuat,” Tema ini adalah sebuah pernyataan kausalitas yang tegas. Kemendikdasmen percaya bahwa tidak ada "Indonesia Kuat" tanpa "Guru Hebat." Karena guru hebat adalah guru yang mengajar dengan hati. Tidak hanya mentransfer ilmu, tetapi juga menanamkan nilai-nilai luhur Pancasila. Guru yang adaptif, mampu merangkul teknologi, namun tetap menjunjung tinggi kearifan lokal.
Guru yang bergerak, terus berinovasi dan menjadikan kelas sebagai ruang yang penuh inspirasi dan minim diskriminasi.
Sentralisasi Bagi Guru adalah;
Kesejahteraan Merata: Dengan pengelolaan ASN Guru yang ditarik ke pusat, diharapkan tidak ada lagi disparitas atau keterlambatan dalam pembayaran Tunjangan profesi guru (TPG) dan Tambahan penghasilan (Tamsil), sehingga kesejahteraan menjadi lebih terjamin, seragam, dan tepat waktu.
Redistribusi yang Adil: Sentralisasi memungkinkan Kemendikdasmen melakukan pemetaan kebutuhan dan penempatan guru secara lebih optimal, memastikan setiap sekolah, termasuk yang berada di daerah 3T, mendapatkan guru yang kompeten sesuai standar nasional.
Status Guru Honorer: Kebijakan ini juga menjadi solusi struktural jangka panjang untuk menyelesaikan masalah status dan formasi Guru Honorer yang selama ini tergantung pada anggaran dan kebijakan Pemerintah
daerah. Kita ingin seluruh guru memiliki kepastian dan masa depan yang lebih jelas.
Kebijakan ini adalah bentuk komitmen nyata pemerintah untuk melindungi dan memuliakan profesi Guru. Kami ingin Guru fokus pada tugas mendidik, tanpa perlu khawatir akan urusan administrasi yang berlarut-larut.
Program Prioritas Kemendikdasmen 2025 sentralisasi tata kelola guru ini beriringan dengan program-program prioritas Kemendikdasmen di tahun 2025 yang harus kita dukung bersama, antara lain:
1. Wajib Belajar 13 Tahun: Upaya perluasan akses pendidikan hingga jenjang menengah (SMA/SMK) untuk memastikan tidak ada anak bangsa yang terputus dari pendidikan.
2. Peningkatan Mutu Vokasi SMK: Melalui penguatan program Pusat Keunggulan, link and match dengan industri 4.0, dan penyediaan sertifikasi kompetensi global bagi siswa dan guru SMK.
3. Penguatan Literasi dan Karakter: Distribusi 1,5 Juta Buku Bacaan Bermutu ke sekolah-sekolah berliterasi rendah, penguatan pendidikan karakter, dan revitalisasi bahasa daerah sebagai bagian dari pelestarian budaya.
4. Inovasi Pembelajaran Digital: Pemanfaatan teknologi terkini, seperti Smartboard dan platform digital, sebagai alat bantu untuk menjadikan pembelajaran lebih interaktif, relevan, dan efisien. Teknologi harus menjadi asisten terbaik bagi Guru Hebat.
“Bapak dan Ibu Guru, para Pembangun Insan Cendekia, Perubahan adalah keniscayaan. Pendidikan tidak boleh stagnan. Melalui
kolaborasi antara kebijakan transformatif, program prioritas yang terarah, dan semangat pengabdian Anda, kita sedang membangun Indonesia Kuat yang
sesungguhnya. Kami tidak meminta guru bekerja lebih keras, kami meminta guru bekerja lebih cerdas, fokus, dan bermakna. Kami akan terus berupaya menghilangkan segala kendala struktural yang membelenggu potensi guru,”.
“Mari, jadikan Hari Guru Nasional 2025 ini sebagai momentum untuk memperbaharui janji kita kepada bangsa: Mendidik dengan Hati, Mengabdi tanpa Henti. Selamat Guru Nasional 2025. Guru Hebat, Indonesia Kuat,”.
Setelah Upacara, dilanjutkan dengan Kegiatan Lomba diantaranya, lomba Pidato bahasa dawan antara guru dengan Tema, Guru Hebat Indonesia Kuat, lomba Solo antar siswa dengan lagu anak Indonesia Hebat, lomba Tarik tambang antar Guru dan lomba permainan tradisional bola kasti dan galasin.
Momentum itu, Bupati TTS, Eduar Markus Lioe, S. Ip,. SH,. MH mengatakan bahwa telah lama mendengar keluhan mengenai rumitnya tata kelola guru. Ketimpangan distribusi, ketidakjelasan status, hingga isu keterlambatan tunjangan profesi seringkali menjadi beban yang mengganggu fokus utama guru disaat mengajar.
Oleh karena itu, dalam rangka mewujudkan "Guru Hebat" secara merata di seluruh Indonesia, Pemerintah pusat, melalui Kemendikdasmen, bersama dengan Dewan Perwakilan Rakyat dan Kementerian/Lembaga terkait, sedang memfinalisasi langkah strategis dan monumental, Sentralisasi Tata Kelola Guru dan Tenaga Kependidikan.
Bupati TTS Eduard Markus Lioe selaku pembina upacara sekaligus membacakan sambutan Menteri pendidikan dasar dan menengah Republik Indonesia (MANDIKDASMEN RI) bahwa 25 November 2025, kita kembali berdiri tegak dalam balutan busana adat yang merefleksikan kebhinekaan bangsa, untuk merayakan Hari Guru Nasional.
Lanjut Bupati, momentum ini bukan sekadar seremonial, tetapi penegasan kembali atas tugas mulia yang diemban oleh Guru: tugas mencerdaskan, membentuk karakter, dan menjaga masa depan Indonesia.
Dalam kegiatan tersebut dihadiri oleh Bupati TTS Eduard Markus Lioe bersama pimpinan Organisasi perangkat daerah (OPD), Camat Batuputih, Kapolsek Batu Putih, Danramil, ketua PGRI kabupaten TTS, para kepala sekolah se-kecamatan Batuputih, siswa/i SD, SMP se-kecamatan Batuputih, Tokoh Agama, Tokoh Adat dan tokoh masyarakat setempat.(*).

Posting Komentar