Besok BMPS NTT Gelar Diskusi Akhir Tahun


Beritacendana.com- Kupang,-Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Provinsi NTT akan menggelar seminar bertajuk diskusi akhir tahun dengan tema “Evaluasi 2019 dan Proyeksi Pembangunan Pendidikan NTT Tahun 2020”. Informasi tersebut disampaikan Ketua BMPS NTT Winston Neil Rondo usai rapat bersama panitia pelaksana, di Kantor DPD RI NTT. Senin, (16/12/2019) siang.

Mantan Ketua Komisi V DPRD Provinsi NTT ini menyampaikan bahwa, kegiatan tersebut akan dilaksanakamn pada Selasa (17/12/2019) besok,  di Aula Komodo Kantor DPD RI Perwakilan NTT, Jl. Polisi Militer. Kegiatan tersebut adalah kerja sama BMPS NTT dan DPD RI.

Menurut Winston, ivent ini akan melibatkan seluruh pemangku kepentingan dan 200 peserta dari para Praktisi Pendidikan dari berbagai Sekolah yang ada di tanah Flobamora ini, dengan tujuan  dapat memberikan rekomendasi berdasarkan evaluasi pembangunan pendidikan di tahun 2019.
Juga tentang harapan terkait hal penting yang harus dilaksanakan oleh pemangku kepentingan demi terlaksananya pendidikan pada tahun 2020 yang lebih baik.

“Jadi ini menjadi tradisi BMPS NTT untuk membangun pendidikaan NTT dengan harapan bisa bersama-sama dengan pemangku kepentingan merumuskan langkah strategis dengan mendengar langsung suara dari bawah. Jadi kami akan undang seluruh komponen pendidikan, para aktivis pendidikan NTT, kepala sekolah. Suara mereka bisa didengarkan oleh pengambil kebijakan. Kita harus sanggup membangun pendidikan NTT yang memanusiakan manusia, harus ada kesetaraan antara Sekolah Negeri dan Sekolah Swasta. Jadi itu semangat kami,” ungkapnya.

Mantan Ketua Pemuda Sinode GMIT ini menambahkan kegiatan tersebut adalah agenda tahunan yang sudah menjadi prioritas BMPS NTT. Diskusi pada tahun 2019 ini diupayakan mendapatkan rekomendasi demi terlaksananya pembangunan Pendidikan NTT untuk mewujudkan NTT Bangkit dan Sejahtera yang dipelopori oleh Pemerintah Provinsi NTT.

Kemudian di tempat yang sama, Sekjen BMPS Pusat  Romo Darmin Mbula mengapresiasi BMPS NTT yang telah menggerakan  seluruh praktisi Pendidikan Swasta, Pemprov dan DPRD agar secara bersama bisa berdiskusi terkait dengan proses pengembangan pendidikan, dalam gebrakan refolusioner  dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim. Dimana perlu adanya pembangunan paradigma baru dalam proses pendidikan dengan membentuk genersi yang mempu berkomunikasi bersama dengan perkembangan teknologi menuju pada era 4.0.
 
"Yaitu supaya pendidikan itu membuat orang bisa benar-benar hidup, punya kehidupan dan punya penghidupan, dengan dasar bahwa dia harus menguasai bahasa, bahasa Inggris ataupun salah satu bahasa Asing untuk bisa berkomunikasi, serta  bisa menggunakan, memakai, memanfaatkan kemajuan teknologi 4.0 ini, maka bukan belajar teknologinya tatapi cara berpikirnya, yang disebut dengan cara berpikir Kompetition Tingking, dan itu yang bisa membuat kita beradaptasi dengan perubahan begitu cepat dan tidak pasti,” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa,  situasi pendidikan pada masa saat ini, dengan berbagai  kecepatan, ketidakpastian, kompleks, dan penuh kebimbangan, maka sudah harus anak-anak didik atau generasi  dilatih agar bisa berpikir, bernalar dengan baik, berkomunikasi entah menggunakan bahasa Ibu, Nasional dan Global dengan tujuan dapat menyikapi cara berpikir teknologi.

Ketua Majelis Nasional Pendidikan Katolik ini pun mengatakan, perlu sekali menyikapi  kebijakan baru dari Mendikbud Nadiem tersebut, dengan mengkonsepkan dan bergerak bersama guna meningkatkan peringkat pendidikan dari urutan 32 ke peringkat terbaik, sehingga terwujud selarasnya konsep Pemerintah dalam membangkitkan dan mensejahterakan rakyatnya kedepan.

“Nah oleh karena itu, menurut saya apa yang dibuat oleh BMPS Provinsi Nusa Tenggara Timur itu On The Track, pada jalan untuk betul-betul berkolaborasi, maka harapan saya Pemerintah bekerja sama dan mendukung betul Sekolah-sekolah Swasta, karena dari data yang ada, Pendidikan tingkat SD itu paling banyak diurus oleh Swasta, harpan saya adalah dengan pertemuan ini, kita mulai membangun dasar ini, SD, SMP, dan SMA/SMK,” pungkas Romo Darmin.  (*).

0/Komentar/Komentar

Lebih baru Lebih lama

Responsive Ad Slot

Responsive Ad Slot