Mahasiswa Minta Polda NTT Tuntaskan Mafia BBM



Beritacendana.com- Kupang, Sejumlah mahasiswa yang terhimpun dalam Forum Mahasiswa Peduli Sabu Raijua  (FMPSR)  menggelar unjuk rasa di depan Mapolda Nusa Tenggara Timur, Jumat,14/2/2020.

Marianus Krisanto Haukilo, selaku koordinator umum(Koordum) mengatakan, penanganan kasus tangkap tangan penimbunan BBM di Sabu Raijua pada 2 Februari 2020 lalu yang melibatkan Kapolsek Sabu Barat, Kompol Samuel Simbolon tidak ada kejelasan hingga saat ini.

Kami menduga Bupati Sabu Raijua Nikodemus Rihi Heke, ikut melindungi pelaku penimbunan BBM sehingga pada tanggal 8 Februari 2020 diadakan rapat tertutup dari media tanpa menghadirkan DPRD Kabupaten Sabu sebagai representasi rakyat. Dugaan kami Bupati Sabu Raijua ikut bermain dalam mafia BBM itu.

“Kami mendesak Kapolda NTT Irjen Pol Hadimidi agar mengusut tuntas kasus yang melibatkan bawahannya,”.

Pihaknya juga menduga peristiwa kebakaran Agen Premium Minyak Solar (AMPS) di Sabu Raijua pada 12 Februari, sebagai upaya menghilangkan barang bukti sitaan kasus penimbunan sebelumnya.

Lanjutnya, Persoalan praktik mafia BBM ini tidak hanya di Sabu Raijua, namun juga daerah-daerah lainnya di Provinsi setempat. Karena itu, pihaknya ingin menemui Kapolda NTT untuk memberikan dukungan agar mengusut tuntas persoalan ini.

Selain itu, ia juga meminta Kapolda NTT agar memberhentikan pimpinan unit yang terlibat dalam praktik penimbunan BBM yang berada di Kabupaten Sabu.

“Tidak boleh ada perlindungan terhadap oknum-oknum yang terlibat karena kasus ini sudah jelas, ada operasi tangkap tangan yang diberitakan media dan juga video yang beredar di masyarakat,” tegas Haukilo. AT.

0/Komentar/Komentar

Lebih baru Lebih lama

Responsive Ad Slot

Responsive Ad Slot