Berita-Cendana.Com- Kupang,- Dirgahayu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 8 Kupang melaksanakan ulang Tahun ke- 10 pada "26 Maret 2022. Namun yang menjadi kebutuhan utama adalah Ruangan kelas, karena 8 rombongan belajar (rombel) dengan 3 Ruang kelas saja tentunya sangat membutuhkan 5 kelas lagi.
Demikian disampaikan oleh Kepala Sekolah SMK Negeri 8 Drs. Yehezkial Thobias Ledoh kepada tim media di sela-sela kegiatan pada hari Sabtu, 26/03/2022.
"Pada umur yang ke-10 ini diharapkan perhatian Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat mengarahkan perhatian yang lebih kepada kami ' (Perhatian lebih kepada SMK Negeri 8 Kupang-Red),". Karena sejak tahun 2017 pengalihan dari Pemerintah Kota Kupang kepada Pemerintah Provinsi NTT dengan 3 Ruang Kelas sampai saat ini juga tidak ada penambahan 1 Ruang Kelas pun dari Dinas Pendidikan Provinsi NTT, tegas Kepsek.
Lanjutnya bahwa SMK Negeri 8 memiliki 8 rombongan belajar sedangkan Ruang belajar yang dimiliki hanya 3 ruangan, bagaimana bisa mungkin membagi ruang kelas tersebut. Artinya bahwa SMK Negeri 8 sangat kekurangan 5 Kelas untuk kegiatan belajar mengajar (KBM) berlangsung, dari 3 ruangan yang ada digunakan untuk pembelajaran teori dan praktik bahkan ruang perpustakaan mini pun digunakan sebagai KBM karena tidak ada ruang belajar lagi, bebernya
Diketahui juga bahwa Sekolah tersebut sudah mengisi Dapodik dan Takola tetapi SMK Negeri 8 belum dilirik oleh Pemprov NTT dalam hal ini Dinas Pendidikan Provinsi." Kepala Dinas Pendidikan pernah berjanji pada tahun 2020 diakhir tahun tepatnya pada tanggal 29 Desember untuk memberikan 4 ruang kelas pada tahun 2022. Namun pada tahun 2022 SMK lain yang berada di Provinsi NTT menerima dana alokasi khusus (DAK) untuk pembangunan gedung, sayangnya SMK Negeri 8 tidak termasuk sebagai penerima, sesal Kepsek SMK 8 Kupang itu.
Pantauan tim media ini bahwa kegiatan tersebut berjalan aman dan mengikuti Protokol covid-19, dengan tema "lebih kreatif dan informatif yang berkarakter di masa pandemi covid-19,". Selain itu juga SMK Negeri 8 sudah menghasilkan 178 alumni terhitung sejak 2015, pada tahun 2021 juga telah membuka jurusan penerbangan dengan 21 siswa yang masuk pada jurusan tersebut, jelasnya.
Jurusan-Jurusan yang ada di SMKN 8 pada tahun 2012 yakni teknik komputer dan jaringan (TKJ) dan ATPH tetapi itu hanya 1 angkatan saja sehingga pada 2015 ditutup dan buka jurusan baru lagi yaitu Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura (ATPH), dan pada tahun 2021 buka tamba jurusan yakni Airframe Power Plant, (APP) Khususnya pada mesin pesawat dan rangka pesawat.
Menurut Kepala Sekolah SMK Negeri 8 Kupang, Drs. Yehezkial Thobias Ledoh bahwa telah membangun komunikasi dengan TNI angkatan udara dan Lion air group dengan tujuan untuk siswa-siswi SMK Negeri 8 dapat melakukan magang di dua instansi tersebut. Namun TNI AU tidak memiliki pesawat komersial hanya memiliki pesawat tempur sehingga tidak bisa melakukan magang disitu, lion air group pun demikian karena pesawat hanya mendarat sebentar saja, beber Kepsek.
Lanjutnya bahwa telah melakukan komunikasi dengan SMK 29 Jakarta, karena SMK 29 memiliki jurusan penerbangan. Untuk melakukan studi banding bagi jurusan penerbangan, sekaligus membuat MOU untuk selanjutnya SMK 8 Kupang dapat melakukan magang di SMK tersebut, jelas Yehezkial Thobias Ledoh.
Selain itu Pengawas SMKN 8 Irene M.M Maya kepada media bahwa dengan membuka jurusan (APP) animo masyarakat sangat tinggi. Dengan animo masyarakat yang tinggi seperti itu perlu juga perhatian Pemerintah Provinsi NTT terhadap kekurangan ruangan belajar untuk meningkatkan kebutuhan sekolah dan menjawab animo masyarakat itu, jelasnya.
Pengawas SMKN 8 berharap pembangunan Gedung menjadi kebutuhan penting karena sejumlah kelas yang sebenarnya digunakan untuk praktik juga digunakan untuk pembelajaran teori, beber pengawas.
Sebagai bentuk dukungan nyata dari TNI AU maka hadir langsung Instruktur SMKN 8 khusus penerbangan yakni, Serka Melkysion Abanat, jabatan Babinpotdirga Sutahwildirga Dispotdirga Lanud Eltari Kupang. Selain itu hadirnya Babinkamtimas Naimata Apner, R Manu, dan juga Komite SMK 8, para Kepala Sekolah SMP pendukung RT/RW.(YT/BCC).
Posting Komentar