Berita-Cendana. Com-Kuatnana, - Pemuda GMIT Imanuel Kuatnana, Desa Tetaf, Kecamatan Kuatnana, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), menyelenggarakan kegiatan Church Youth Camp (Kamp Pemuda Gereja) yang bekerjasama dengan Rajawali Oikumene Family, didukung oleh Majelis Jemaat Imanuel Kuatnana, dan disponsori oleh persekutuan doa (PD) Haleluyah Atambua. Kegiatan itu berlangsung di lapangan bola kaki Tetaf selama tiga (3) hari, mulai dari tanggal 20-23 Juni 2022.
Demikian disampaikan oleh Ketua panitia pelaksana, Miel S.Th. Teftae kepada media ini, di lapangan bola kaki Tetaf, pada Senin, 20/06/2022.
Miel S. Th Teftae menyampaikan bahwa dalam camp Pemuda ini diikuti kurang lebih tiga ratus (300) orang pemuda-pemudi yang berasal dari berbagai gereja, organisasi dan lembaga dalam wilayah Klasis Soe Timur dan sekitarnya. Kegiatan Camp Pemuda Kuatnana tahun 2022 dengan mengusung tema: “Pemuda Kristen dan Krisis Zaman,”. Sedangkan sub tema kegiatan Camp Pemuda diambil dari Efesus 5:16, yakni: “dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat,”.
Adapun jenis kegiatan yang diadakan meliputi: Celebration & appearance, fellowship & relationship, worship & bible study, seminar, KKR/KPI, konseling, games, hiking dan music stage.
Dalam kesempatan yang sama panitia pelaksana, Alfa Edison Missa menyampaikan bahwa kegiatan camp pemuda tersebut menghadirkan pembicara-pembicara ternama, seperti: Pdt. Marthinus Liur, S.Pd., BSC (Ketua Sinode GPM Manado), Pendeta, Dewi Abraham, M.Th (Dosen Teologi pada STT Didaskalia Surabaya), Pendeta. Abraham Epe, M.Th (pendeta GBI Ecclesia Jakarta), dan Pengkhotbah Pendeta Nelson Liem, M.Th. Dalam camp tersebut juga diadakan konser hadir juga artis asal Ambon, Marvey Kaya, ucapnya.
Lebih lanjut dirinya menyampaikan bahwa "Camp Pemuda ini diselenggarakan dengan maksud meningkatkan mutu spiritualitas melalui kegiatan positif guna menumbuhkan dimensi moral, dimensi praktis, dan dimensi kritis. Dari dimensi moral, camp Pemuda merupakan salah satu pola pembinaan yang komprehensif integral menciptakan pemuda Gereja yang misioner dan militan, dari dimensi praktis, Youth Camp ini merupakan salah satu upaya menjaga dan mempertahankan kelangsungan Gereja masa depan. Sedangkan dari dimensi kritis, camp Pemuda ini merupakan perwujudan kesaksian dan tanggung jawab iman agar pemuda Gereja merasa penting dan urgen untuk beriman hanya kepada Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat," ucapnya.
Menurutnya bahwa dunia semakin modern. Di era digitalisasi yang semakin berkembang saat ini, mayoritas anak muda lebih cenderung memilih jejaring sosial sebagai sarana efektif untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain, tanpa memikirkan keadaan di sekitarnya. Ketua Panitia Pelaksana, bebernya.
Lanjut Alfa Edison bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk membina pemuda kristen menjadi pribadi yang menghargai keberagaman serta mampu beradaptasi dan bekerja sama dengan kelompok masyarakat atau budaya, etnis, agama, dan komunitas. Sehingga membentuk pemuda kristen menjadi pribadi yang peduli dan sadar akan keberadaan sesama di sekitarnya serta mendidik pemuda kristen untuk lebih menunjukan aksi dan partisipasinya dalam pelayanan gereja, masyarakat, bangsa dan negara, tutupnya.(BCC/ST).
Posting Komentar