Aktivis 98 Tolak Rencana Penutupan Citayem Fashion Week

Berita-Cendana.Com- Jakarta,- Taman Dukuh Atas dan sekelilingnya yang akhir-akhir ini fenomenal sebagai tempat mangkalnya anak-anak muda rencana akan ditutup.

Tempat ini menjadi trend karena menjadi ajang kreativitas remaja-remaja penyuka fashion melakukan aksi catwalk berjalan di zebra cross di Dukuh Atas.  Aksi Bocil-bocil dari berbagai daerah luar Jakarta seperti Citayem, Bojong, Bekasi, Depok, Bogor dan Tangerang ini dikenal dengan istilah Citayam Fashion Week.

Alasan pembubaran kegiatan tersebut karena membludaknya warga yang datang sehingga menimbulkan kemacetan lalu lintas dan mengganggu ketertiban umum.

Aktivis 98 Aznil Tan bereaksi keras atas penutupan kegiatan anak-anak muda tersebut. 

"Ruang publik adalah hak rakyat. Hak warga untuk berkumpul dan bersosialisasi serta mengembangkan kreativitas diri. Tidak ada boleh membubarkannya. Kok rakyat bahagia dilarang?" katanya ke media, Minggu (31/07/2022).

Ketum Alumni UMB  lulusan sarjana arsitektur ini mengatakan alasan mengganggu ketertiban umum dan menimbulkan kemacetan adalah alasan mengada dan persoalan tersebut bisa ditangani.

"Alasan macet dan mengganggu ketertiban umum alasan klasik. Sebenarnya, itu bisa diatur dengan cara memecah konsentrasi massa di beberapa titik sepanjang jalan Sudirman. Ini karena tidak diatur aja maka membludak di satu titik," jelasnya.

Aznil Tan tidak sepakat kegiatan warga tersebut dipindahkan ke Kota Tua atau ke tempat lain.

"Citayem Fashion Week punya trademark sendiri.  Identik bertempat di jalan Sudirman. Jika Kota Tua dan tempat lainnya mau bikin fashion week, silahkan saja! Berarti masyarakat banyak pilihan. Negara ini, negara demokrasi sebagaimana kami perjuangkan," ucapnya tegas.

Dalam hal ini, Aznil Tan bersama tim kreatornya membuat kreasi musik yang diposting di akun TikTok bernama @azniltan. Karyanya itu sebagai bentuk dukungan pada kegiatan Citayem Fashion Week dilakukan oleh anak-anak muda SCBD tersebut.(BCC).