Rektor Undana Minta BEM Nusantara Gelorakan Toleransi di Indonesia

Ket.Foto: Rektor Undana Beri Sambutan,  Pra Temu Nasional BEM Nusantara 

Berita-Cendana.Com- Kupang,- Rektor Undana Prof. Dr. Drh. Maxs U. E, Sanam, M.Sc meminta Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara Gelorakan toleransi. Tujuannya agar Negara Indonesia berjalan sesuai dengan pendirian awal, atas dasar atau fondasi bangsa ini berdasarkan Pancasila.


Demikian disampaikan oleh Rektor Universitas Nusa Cendana Kupang pada saat memberikan sambutan di kegiatan Pra Temu Nasional BEM Nusantara ke- XIV di aula ICT Undana pada Senin, (27/02/2023). 


"BEM Nusantara sebagai agen of change yang memiliki kemampuan yang besar. Oleh karena itu, saya minta untuk kembalikan negara Indonesia kepada jalannya sesuai dengan pendirian awal. Pendirian awal seluruh komponen bersepakat menerima 5 sila pancasila terutama sila pertama itu, tetapi dalam perjalanan, sebagian komponen mulai mengkotak-kotakan," beber Rektor Undana itu.


Menurut Rektor Undana, BEM Nusantara harus berkolaborasi lintas sektoral untuk kembalikan Indonesia, jangan hanya bernarasi, tetapi harus melakukan tindakan nyata sebagai upaya mengembalikan Negara Indonesia sesuai Pendirian saat itu. Ia berharap jangan membeda-bedakan warna. Karena Indonesia dibangun dengan rasa solidaritas dan kerja sama serta kesepakatan bersama untuk menerima 5 sila pancasila terutama sila pertama: KeTuhanan Yang Maha Esa, tegasnya.


Lanjutnya, Indonesia sudah berubah sangat jauh dari dasar atau fondasi yang dibangun oleh para pendiri bangsa ini. Tugas dan tanggung jawab pemuda yang harus mengembalikan bangsa ini, untuk tetap ada toleransi. Jangan membeda-bedakan warna, karena warna itu tidak menjadi ukuran di bangsa ini, tegas Rektor.


Rektor Undana itu sangat merasakan benar toleransi saat dirinya duduk pada bangku SMA dan Kuliah S1 di Yogyakarta, dirinya mengaku bahwa tinggal bersama dengan teman yang berbeda Agama dalam 1 kos, tetapi sangat aman dan damai, baik beribadah,  komunikasi dan lainnya, jelasnya.


Selain itu, Rektor Undana kesal pada saat dirinya kembali ke Yogyakarta untuk Kuliah S3. Dirinya merasa sangat asing, karena di depan Kampus UGM sejumlah kos-kosan tertulis Kos ini menerima golongan tertentu saja. Oleh karena itu ini adalah tanggung jawab pemuda untuk mengembalikan bangsa ini sesuai Pendirian awal, tegas Prof. Maxs.


Hadir Pada saat itu Wakapolda NTT Brigjen. Pol. Drs. Heri Sulistianto, Wakapolres Kupang Kota, Rektor Undana, Wakil Rektor Undana, Perwakilan Pemerintah Kota Kupang, Koordinator Pusat Ahmad Faruuq, Sekretaris Pusat Mahendra, Koordinator Nusantara Bali Nusra Afrizal, Ketua BEM Undana Putra Umbu Toku Ngudang, Ketua Panitia Elson Umbu Wasi serta seluruh perwakilan BEM Nusantara. (*).


0/Komentar/Komentar

Lebih baru Lebih lama

Responsive Ad Slot

Responsive Ad Slot