UPG 45 NTT Lepas 359 Sarjana, Bukan Saja Kerja, Tetapi Siap Buka Lapangan Kerja



Berita-Cendana.Com- Kupang,- Universitas Persatuan Guru Nusa Tenggara Timur melakukan Wisuda ke-lX periode Oktober 2025. UPG 1945 melapad 359  Sarjana yang siap terjun ke dunia kerja. Para Sarjana bukan saja masuk ke dunia kerja tetapi harus mampu menciptakan lapangan pekerjaan demi membangun daerah NTT khususnya dan Indonesia secara umum.

Demikian disampaikan oleh Rektor UPG 1945 NTT Uly J. Riwu Kaho, SP., M. Si, saat menyampaikan sambutan pada wisuda sarjana di Hotel Aston Kupang pada Selasa, 28 Oktober 2025.

Demi meningkatkan kualitas hidup memperkuat simpati dan empati dan memperluas kemanusiaan. Rektor UPG 1945 NTT, Uly J. Riwu Kaho, SP., M. Si, menyampaikan dengan tegas,  wisuda hari ini adalah momentum bersejarah yang penuh makna, sebagai tanda keberhasilan kerja keras dan doa yang terjawab. Atas nama Civitas Akademika  mengucapkan selamat dan apresiasi setinggi-tingginya kepada wisudawan-wisudawati serta terima kasih kepada orang tua dan keluarga yang menitipkan anak-anak di UPG dan menjadi pilar utama perjalanan akademik.

Hari ini, dibawa semangat kebersamaan dan rasa syukur dan menyaksikan generasi penerus bangsa yang siap berkarya untuk Nusa Tenggara Timur dan Indonesia, tegasnya.

Sebagai lembaga Pendidikan yang turut berkembang dan bertransformasi  pada UPG 1945 NTT,  Visi sebagai Universitas yakni terwujudnya UPG 45 menjadi Universitas berkualitas, unggul dan berbudaya, dalam penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi menjadi kebanggaan PGRI dan pilihan warga NTT. Visi itu bukan sekedar slogan, melainkan kompas moral intelektual yang menuntun setiap langkah strategis Universitas dalam meningkatkan mutu akademik, memperkuat karakter, menanamkan nilai-nilai dan unggul pada Tri Dharma Perguruan Tinggi baik itu Pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, katanya.

Dalam melaksanakan visi tersebut, UPG telah melaksanakan transformasi kurikulum yang berbasis pada Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan outcome Based Education (OBE) kedua pendekatan ini bukan saja mengkritik kebijakan nasional, tetapi merupakan komitmen UPG 45 dalam menjawab tantangan dunia kerja dan perubahan zaman, jelas Rektor UPG 45.

Berdasar kombinasi dua pendekatan tersebut, lulusan UPG 45 diharapkan tidak hanya siap bekerja tetapi siap menciptakan lapangan kerja serta menjadi agen perubahan di tengah masyarakat, ujar Rektor.

Saat ini, sedang memasuki daerah 5.0. Dimana manusia dengan teknologi hidup berdampingan dengan cara harmonis. Sangat berbeda dengan era otomatisasi industri, era saat ini menempatkan manusia sebagai pusat inovasi, menepati teknologi sebagai peningkatan kualitas hidup, memperkuat simpati dan empati dan memperluas kemanusiaan, ucap Uly J. Riwu Kaho.

Era revolusi 5.0 tidak hanya mahir dalam teknologi tetapi tangguh dalam moral. Teknologi tanpa manusia melahirkan moral kesenjangan, namun teknologi yang melahirkan nilai-nilai Pancasila akan menciptakan kemajuan dan keadilan,  serta karakter bangsa Indonesia. 

Pendidikan tinggi harus menjadi tempat di mana teknologi dan kemanusiaan bersatu menghasilkan insan yang inovatif, berkarakter dan berjiwa sosial, karena seluruh elemen UPG  diajak,  akademika dan alumni UPG 45 NTT untuk beradaptasi dan berinovasi menggunakan ilmu kreatif serta hati nurani untuk membangun negeri tercinta untuk manusia menuju humanis. 

Selain itu, Dr. Semuel Haning,  SH., MH, C.Me., C.Parb dalam sambutannya bahwa orang tua memilih UPG 45 untuk mendidik, mengasah, mengasuh anak-anak UPG 45, itu pilihan yang sangat tepat, karena UPG 45 menciptakan output yang berkualitas. 


Lanjutnya, UPG 45 menjadi salah satu kampus yang menarik minat generasi muda  untuk memajukan pendidikan dan  intelektual. UPG itu bicara tentang fakta dan nyata, karena menciptakan sarjana yang berkualitas.  Kemajuan kampus tidak terlepas dari dosen-dosen yang hebat yang mampu menciptakan generasi bangsa yang berkualitas dan berdaya saing di tengah-tengah masyarakat saat ini. 

Menurut ketua BPH PGRI NTT,  ilmu itu tidak ada yang namanya ilmu negeri dan ilmu swasta tetapi semuanya itu belajar dengan metode yang sama dan ilmu yang sama. Kehebatan mahasiswa atau sarjana itu bukan kehebatan kampus tetapi itu adalah kehebatan dosen yang membina, membimbing dan mengarahkan sehingga terciptalah sarjana yang berkualitas. (*).








0/Komentar/Komentar

Lebih baru Lebih lama

Responsive Ad Slot

Responsive Ad Slot