Bahaya Prostitusi Online dan Ancaman HIV/AIDS Bagi Remaja, FKUB NTT Minta Pemerintah Ciptakan Ekosistem Digital Aman

 

Berita-Cendana.Com - Kupang,- Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Nusa Tenggara Timur dalam Talkshow Satu Meja Lintas Iman membahas bahaya Prostitusi Online dan Ancaman HIV/AIDS bagi Remaja di Hotel Naka pada 22 November 2025.

Hasil dari Talkshow Satu Meja Lintas Iman, FKUB NTT memberikan Rekomendasi kepada Pemerintah Provinsi NTT agar dapat menciptakan ekosistem digital yang aman dan mendukung penguatan moral remaja melalui kebijakan dan regulasi. 

1. Penguatan Regulasi dan Pengawasan Konten Digital: 

-Mendorong implementasi regulasi yang lebih tegas terhadap konten- konten digital yang mempromosikan pornografi, prostitusi, dan kekerasan, serta memperkuat mekanisme pemblokiran konten negatif secara cepat dan efektif. 

-Meningkatkan literasi digital keamanan bagi aparatur penegak hukum dan lembaga terkait untuk menindaklanjuti kasus-kasus siber yang melibatkan remaja. 

2. Dukungan Anggaran untuk Program Intervensi: 

-Mengalokasikan dana khusus untuk program-program yang berfokus pada pendidikan karakter berbasis nilai-nilai agama dan kerukunan, yang diselenggarakan secara kolaboratif antara FKUB, Dinas Pendidikan, dan Dinas Sosial. 

3. Kurikulum Life Skill 

-Mengintegrasikan Pendidikan Kecakapan Hidup yang mencakup ketahanan moral, pengambilan keputusan, dan mitigasi risiko digital ke dalam Kurikulum Sekolah Formal (SMP/SMA).

4. Kampanye Publik Mengadakan Kampanye Publik Terpadu Lintas Sektor mengenai bahaya HIV/AIDS dan prostitusi online, dengan melibatkan Tokoh Agama dan Influencer Remaja 

Rekomendasi kepada Tokoh Agama dan Lembaga Keagamaan, Rekomendasi ini bertujuan mengoptimalkan peran sentral tokoh agama sebagai panutan moral dan jembatan kerukunan dalam pembentukan karakter remaja.

1. Optimalisasi Peran Rumah Ibadah sebagai Pusat Pendidikan Moral Digital Mengembangkan materi khotbah/ceramah/pengajaran agama yang secara eksplisit membahas etika bermedia sosial, bahaya cybercrime, dan pentingnya menjaga kesucian diri di tengah arus informasi digital. Menjadikan rumah ibadah sebagai ruang aman bagi remaja untuk berdiskusi terbuka mengenai isu-isu digital yang sensitif tanpa rasa dihakimi. 

2. Penguatan Kolaborasi Lintas Iman Membentuk Gugus Tugas Moral Remaja Lintas Iman (di bawah koordinasi FKUB) yang bertugas menyusun panduan bersama tentang pengasuhan di era digital dan secara rutin mengadakan dialog antar- remaja lintas agama. 

*Rekomendasi kepada Orang Tua Rekomendasi ini menekankan peran Orang Tua sebagai benteng utama dalam keluarga untuk membentuk ketahanan moral remaja di tengah tantangan dunia digital* 

1. Terapkan Pola Pengasuhan Digital yang Terlibat Menciptakan keseimbangan antara kebebasan dan pengawasan, dengan menetapkan jam bebas dan zona bebas (misalnya, kamar tidur dan meja makan) di rumah. Melakukan "Screen Time Bersama" secara rutin, di mana orang tua terlibat aktif menanyakan dan mendiskusikan konten yang dilihat remaja, bukan sekadar membatasi. Menggunakan fitur kontrol orang tua pada perangkat lunak dan aplikasi, namun dibarengi dengan komunikasi terbuka (bukan sekadar pengintaian).

2 Penguatan Komunikasi Emosional dan Seksual Membangun jalur komunikasi yang aman dan tidak menghakimi agar remaja merasa nyaman berbagi masalah digital, termasuk cyberbullying atau tawaran yang menjurus ke prostitusi online. Melakukan pendidikan kesehatan reproduksi dan seksual yang komprehensif dari perspektif agama dan moralitas, menekankan harga diri, batasan pribadi, dan dampak jangka panjang dari perilaku berisiko di dunia nyata maupun digital. 

3. Menjadi Teladan Literasi dan Etika Digital Orang tua diharapkan menjadi teladan etika bermedia sosial (tidak menyebar hoaks, tidak berkomentar negatif, dan menjaga privasi) karena remaja meniru perilaku digital orang dewasa terdekatnya. Secara aktif mengajarkan kepada remaja tentang jejak digital dan konsekuensi hukum serta sosial dari setiap unggahan, pesan, atau interaksi online 

4. Pemanfaatan Jaringan Komunitas Aktif bergabung dan berkolaborasi dalam komunitas orang tua, atau kelompok persekutuan di rumah ibadah untuk saling bertukar informasi dan strategi pengasuhan digital, serta mendapatkan dukungan moral dan spiritual. Bekerja sama secara proaktif dengan Guru Bimbingan dan Konseling di sekolah untuk memantau perkembangan moral dan psikologis anak.

*Selain Rekomendasi kepada Pemerintah Provinsi NTT, Tokoh Agama dan Orang Tua, FKUB NTT juga menandatangani Komitmen Bersama Tokoh Agama Lintas Iman, Orang Tua dan Remaja sebagai Ikar Jalan Terang yang dipilih bersama*.

“Kami, Tokoh Agama, Orang Tua, Remaja dan Pengurus FKUB Provinsi NTT yang hadir dalam Kegiatan Talkshow Satu Meja Lintas Iman pada hari/tanggal, Sabtu, 22 November 2025, dengan menyadari sepenuhnya tantangan moral dan sosial di era digital, bersepakat dan berikrar untuk”: 

1. Ketahanan Moral Berbasis Iman: Berkomitmen menjadikan ajaran dan nilai- nilai luhur dari agama masing-masing sebagai benteng utama dalam membentuk karakter, perilaku, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab, serta menolak segala bentuk pergaulan bebas, prostitusi online, dan eksploitasi seksual. 

2. Agen Literasi Digital: Bertekad menjadi Duta Literasi Digital Sehat di lingkungan masing-masing, memanfaatkan media sosial secara positif, serta aktif menyebarkan informasi yang benar dan akurat mengenai bahaya HIV/AIDS, kesehatan reproduksi, dan etika berinteraksi di ruang siber.

3. Mendukung Tanpa Stigma: Berjanji untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan bebas stigma bagi Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA), serta aktif mendukung upaya pencegahan dan pendampingan, sesuai dengan prinsip kasih dan kepedulian antar sesama umat manusia. 

4. Sinergi Keluarga dan Lembaga Agama: Berpegang teguh pada komitmen untuk memperkuat dialog dan pengawasan antara Orang Tua, Remaja, dan Lembaga Keagamaan (FKUB dan organisasi pemuda/rohani), guna memastikan adanya pendampingan moral dan mental yang berkelanjutan. 

5. Persatuan Lintas Iman: Menjaga dan memupuk persaudaraan lintas iman sebagai kekuatan kolektif untuk menyelesaikan masalah sosial, demi mewujudkan generasi muda NTT yang sehat, beriman, dan berdaya saing.(*).


0/Komentar/Komentar

Lebih baru Lebih lama

Responsive Ad Slot

Responsive Ad Slot