Wali Kota Kupang Menghimbau Masyrakat Waspada Cuaca Eksrim



Berita-Cendana.com- Kupang, -Wali Kota Kupang Jefri Riwu Kore Menyikapi Update Informasi BMKG tentang Waspada Potensi Cuaca Ekstrim Sepekan ke depan yang
menyebutkan bahwa  hasil pantauan BMKG masih terdapat indikasi peningkatan POTENSI CUACA EKSTRIM di beberapa wilayah Indonesia.

Yang dipicu oleh adanya fenomena
atmosfer skala regional hingga lokal, yaitu aktifnya Monsun Asia yang menyebabkan terjadinya
peningkatan pasokan massa udara basah di wilayah Indonesia, terbentuknya pola konvergensi
dan terjadinya perlambatan kecepatan angin di beberapa wilayah.
Suhu permukaan laut di sekitar
wilayah perairan yang cukup hangat sehingga menambah pasokan uap air cukup tinggi, untuk mendukung pembentukan awan hujan, serta diperkuat dengan adanya fenomena gelombang.

Atmosfer (Equatorial Rossby Wave dan Kelvin Wave) yang signifikan di sekitar wilayah Indonesia. Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memprakirakan dalam sepekan ke depan POTENSI CUACA
EKSTRIM, CURAH HUJAN DENGAN INTENSITAS LEBAT YANG DAPAT DISERTAI KILAT/PETIR DAN
ANGIN KENCANG berpotensi terjadi pada periode tanggal 1 sampai dengan 4 Januari 2020.

Periode tanggal 5 sampai dengan 7 Januari 2020 dibeberapa wilayah Indonesia termasuk Provinsi
NTT, oleh karena itu, Walikota Kupang menghimbau serta menginstruksikan hal-hal sebagai
berikut :

1. Agar masyarakat waspada dan berhati-hati terhadap dampak dari potensi cuaca ekstrim
berupa curah hujan dengan intensitas hebat disertai kilat/petir serta angin kencang yang menurut update informasi BMKG dapat terjadi di wilayah NTT pada awal bulan Januari 2020.

2. Instansi-instansi teknis terkait seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Dinas Pemadam Kebakaran, Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Sosial, Dinas Lingkungan Hidup dan kebersihan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Dinas Kesehatan serta RSUD S. K. Lerik agar saling berkoordinasi antar instansi dan mengaktifkan posko siaga/tanggap darurat
bencana untuk bersiaga penuh 1 x 24 jam dalam respon tanggap darurat bencana.

3. Instansi-instansi teknis terkait memastikan agar bantuan tanggap darurat bencana telah dipersiapkan secara baik dan memadai, pelayanan dititikberatkan pada pendekatan
kemanusiaan dan pelayanan kasih.

4. Menginstruksikan jajaran Pemerintah Kecamatan, Kelurahan dan menghimbau Ketua LPM,
RW dan RT masing-masing untuk melaksanakan kegiatan gotong royong kebersihan lingkungan bersama warga terutama untuk membersihkan drainase dan selokan agar tidak tersumbat dan menyebabkan genangan air/ banjir. (Tim)

0/Komentar/Komentar

Lebih baru Lebih lama

Responsive Ad Slot

Responsive Ad Slot