Hal ini disampaikan oleh Kepala Sekolah SMP Negeri 8 Kota Kupang, Blasius Juni pada hari Senin, 13/07/2020 diruang kerjanya.
Lanjutnya, kalau gejolak di masyarakat tidak ada tahun ini, dibanding tahun-tahun sebelumnya itu, karena pembagiannya zonasi 1 dan 2 maka terjadi problem karena peserta didik bisa mendaftar 1-2 sekolah maka itu menjadi problem kami. Jadi tahun 2020 ini SMP N 8 Kota Kupang menerima 11 rombongan belajar (robel) dengan jumlah siswa 352 siswa yang mendaftar. Jelas Kepala Sekolah.
Dengan metode, jalur zonasi 70 persen sedangkan 30 persen itu jalur afirmasi, jalur prestasi dan perpindahan. Proses belajar mengajar kita mengikuti edaran menteri pendidikan bahwa, kita masih tetap belajar dari rumah karena Kota Kupang masih berada dalam zona merah jadi kita menggunakan metode belajar daring dan luring.
Jadi besok 13 Juli 2020 juga kita akan adakan bimtek aplikasi untuk pembelajaran pada masa pandemik ini agar proses belajar mengajar bisa efektif, jadi guru melakukan pembelajaran dari rumah saja. Namun yang menjadi persoalan adalah semua siswa tidak memiliki android, oleh karena itu kita melakukan pembelajaran online dan off line. Jadi off line kita membuat kesepakatan bersama orang tua jadi guru datangi siswa di rumah.
Oleh karena itu sesuai edaran baru, harus ada tandatangan di atas meterai 6000 anatara guru dan orang tua siswa soal belajar daring dan luring, oleh karena itu rencana hari Rabu, 15 Juli 2020 ini akan adakan rapat bersama orang tua siswa untuk melakukan kesepakatan bersama. Namun kita diperhadapkan dengan kondisi pandemik ini tentunya kita rapat per gelombang, satu gelombang 50 orang cukup jadi dari 352 siswa dibagi menjadi 5 gelombang rapat. Jelas Blasius Juni.
Penulis: Yulius Tamonob.
Posting Komentar