Aksi Protes Mahasiswa, Kelangkaan Minyak Goreng dan Naiknya BBM


Berita-Cendana.Com – Kota Kupang, - Aliansi Mahasiswa dan Rakyat (AMARA) Kupang melakukan aksi protes kelangkaan minyak goreng, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), naiknya PPN dari 10 persen menjadi 11 persen serta rencana kenaikan listrik dan elpiji.


Demikian disampaikan oleh perwakilan Mahasiswa di Kantor DPRD Provinsi NTT Ruang Komisi I pada hari Selasa, 12/04/2022.  


"Tuntutan kami dimana kebijakan pemerintah ini tidak menentu yang sebenarnya tidak sesuai keadaan masyarakat. Kita tahu bersama bahwa dampak dari pandemi covid 19 adalah terjadinya gusaran ekonomi dimana kebijakan nasional yang sangat kontroversial dengan keadaan ekonomi masyarakat sekarang dan diperparah dengan naiknya harga minyak goreng," tegasnya.


Pantauan tim media ini, perwakilan massa aksi meminta DPRD NTT untuk menyampaikan tuntutan-tuntutan tersebut kepada pemerintah daerah dan melanjutkan hingga telinga pemerintah pusat. Karena diketahui bersama bahwa dengan kenaikan BBM dan kelangkaan minyak goreng membuat masyarakat tak berdaya lagi, tegas Mahasiswa.


Sejumlah pernyataan sikap yang disampaikan kepada DPRD NTT 


  1. Krisis BBM sampai terjadi kenaikan harga baik peralihan dari premium sampai pertalite kemudian kenaikan pertamax yang mencapai harga Rp. 12.500?

  2. Naiknya PPN yang awalnya 10% kini menjadi 11%.

  3.  Naiknya harga minyak goreng?

  4. Rencana kenaikan tarif listrik dan elpiji.


Menurut pandangan para mahasiswa bahwa minyak goreng menurut cukup mistik dan sakral sekali pembahasannya, ada alasan yang mengatakan bahwa dari pihak pemerintah terjadinya kelangkaan minyak goreng diakibatkan karena perang Ukraina dan Rusia. Sementara di Pasar Internasional sendiri lagi terjadi  embargo ekonomi secara besar-besaran yang dilakukan oleh USA terhadap negara-negara lain termasuk Rusia.


 Selain itu wakil Ketua Komisi 1 Ana Kolin dari Fraksi PKB mengatakan bahwa bicara soal kelangkaan BBM, kelangkaan Minyak Goreng yang mendulang semua lapisan masyarakat tidak hanya pada tingkatan terendah tetapi semua lapisan, sehingga seluruh aspirasi, pikiran-pikiran yang disampaikan oleh mahasiswa otomatis tidak akan berhenti sampai disini. Lembaga DPRD mempunyai mekanisme dan kerja-kerja yang tereksekusi dengan baik sehingga  di dalam agenda-agenda kerja lewat rapat badan musyawarah dan rujukannya adalah tata tertib, jelasnya.


“Hari lepas hari kami di sini dari tanggal 01-30 itu sudah tertata baik di dalam jadwal kerja badan musyawarah tetapi jika terjadi hal yang urgen maka rapat Banmus harus bisa melihat  kembali agenda kerja DPRD untuk menyisihkan satu hari Rapat Dengar Pendapat lewat gabungan Komisi dan Pemerintah Daerah masalah tersebut," beber Ana Kolin.


Pada tempat yang sama Sekretaris Komisi I Hiro Banafanu dari Fraksi PDIP juga mengatakan bahwa  representasi dari masyarakat terkhususnya masyarakat NTT untuk menyampaikan kepada Pemerintah Pusat terkait dengan kelangkaan minyak goreng dan yang berkaitan dengan kenaikan BBM. "Kita ketahui bersama bahwa kenaikan BBM sangat mempengaruhi kepada kaum miskin bagaimana harus mencari nafkah untuk hidup sehari saja untuk menggali lubang dan tutup kembali lubang tetapi dari pihak pemerintah menambah kesusahan masyarakat. Berbanding terbalik seharusnya sebagai pemerintah tugas mereka adalah mensejahterakan masyarakat," tegasnya.


Menurut Hiro Banafanu bahwa segala kristalisasi pikiran mahasiswa dan DPRD hari ini bukan untuk kepentingan individu atau kelompok tertentu, tetapi perjuangan bersama ini adalah demi tercapainya kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Bicara soal ketahanan NKRI, ada Pemerintah dan ada Masyarakat, jelasnya.


Lanjutnya Definisi orang sejati adalah orang yang bertindak dengan pikiran dan perbuatan yang diwujudkan dalam pengorbanan hati. Secara kenegaraan mulai dari pimpinan tertinggi Presiden dengan Negara ini ada kategori sistem eksekutif, legislatif dan yudikatif, masing-masing berdiri sendiri sesuai dengan kewenangan yang diberikan oleh kewenangan Negara, tutupnya. (Rista/BCC).


0/Komentar/Komentar

Lebih baru Lebih lama

Responsive Ad Slot

Responsive Ad Slot