Diduga Ada Pungli di Desa Oinlasi TTS

Ilustrasi Pungli 


Berita-Cendana.Com- Soe,- Diduga terjadi pungutan liar (Pungli) di Desa Oinlasi Kecamatan Mollo Selatan Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) dengan modus perpisahan dan Pengukuhan kepala desa lama dengan kepala desa baru nantinya. Pungutan  per Kepala Keluarga Rp. 25 ribu.


Hal ini disampaikan oleh sumber yang layak  dipercaya oleh tim media ini di bilangan Nunumeu  pada hari Selasa, 05/07/2022 sore saat tim media menjumpai 4 orang sumber informasi tersebut. 


Menurut Sumber itu, bilang saja (M) kepada tim media bahwa pengumpulan dana Rp. 25 Ribu per KK itu bahwa tidak ada kesepakatan di forum rapat tetapi kesepakatan beberapa oknum di luar rapat. Lanjutnya, kalau tidak ada masyarakat yang tidak mengumpulkan uang tersebut akan dicatat namanya untuk serahkan ke Kantor Desa tersebut untuk  dikemudian hari ada urusan data akan diperhambat, ataupun semacamnya, jelasnya.


"Saya merasa menyesal karena sudah kumpul uang 25 Ribu baru dapat informasi bahwa kumpul uang itu tidak ada rapat bersama di Kantor Desa tetapi rapat di luar forum atau beberapa orang saja. Kalau rapat di luar forum itu putar balik. karena Ketua RT menginformasikan kalau mereka rapat dengan Ketua BPD saja dan kepala desa belum mengetahui hal tersebut," jelas M.


Lanjut M bahwa kalau rapat di luar forum berarti oknum-oknum tertentu yang memanfaatkan kesempatan tersebut untuk kepentingan dirinya. Ada informasi lain bahwa kalau masyarakat yang tidak mengumpulkan uang akan dicatat namanya dan diserahkan ke Kantor Desa untuk dikemudin hari akan di perhambat dalam pengurusan administrasi, jelasnya.


Menurut sumber lain bahwa pertanggungjawaban terkait uang Rp. 25 Ribu itu tidak jelas. Jadi kalau pertanggungjawaban tidak jelas itu berarti (Pungli) karena rapat untuk memungut uang tersebut itu di luar forum. Masyarakat meminta agar memperjelas terkait pengumpulan uang sejumlah 25 ribu. 25 ribu dilihat kecil namun seluruh masyarakat kumpul tentunya nilainya besar, jelas (DS).


Lanjut (DS) bahwa administrasi di Desa tersebut tidak jelas jadi (DS) meminta aparat di Desa itu untuk menelusuri oknum-oknum nakal yang bersekongkol untuk menagih dana tersebut, jangan sampai kepentingan oknum-oknum tersebut lalu mengorbankan Pemerintahan Desa Oinlasi, tegasnya.


Selain itu sumber lain katakan saja (S) bahwa kalau untuk serah terima Kepala Desa baru dan perpisahan kepala desa lama apakah tidak ada dana??? Kalau tidak ada dana lebih baik jangan buat kegiatan. Kalau alasan oknum-oknum itu bahwa tidak ada dana berarti sejauh ini Desa Oinlasi tidak ada kerja apapun, padahal diketahui bahwa pengurusan administrasi di Kantor Desa semuanya berbayar. Ada kegiatan BUMDes juga mana tidak ada dana, itu kerja tidak jelas, tanyanya.


Lanjut (S) bahwa yang akan hadir pada saat pelantikan dan perpisahan diutus 5 orang per RT tetapi dana diwajibkan semua masyarakat harus kumpul, menurut sumber itu bahwa itu "kerja gila namanya," jelas S.


Diketahui bahwa Desa Oinlasi memiliki 4 Dusun, jika kalau dana semua terkumpul mencapai Rp. 20 juta, kalau 20 juta itu mau kemanakan padahal sesuai informasi yang diperoleh bahwa perpisahan itu per RT delegasi 5 orang saja. 


Selain itu media ini sudah menelepon Sekretaris Desa Oinlasi Vidi R.E Snae melalui nomor telepon nya, bahkan SMS dan WhatsApp pribadi pun namun belum ada jawaban hingga berita ini ditayangkan. Padahal Nomor Teleponnya aktif. (BCC/-tim).

0/Komentar/Komentar

Lebih baru Lebih lama

Responsive Ad Slot

Responsive Ad Slot