Kades Noebaun: Kerja Keras & Cerdas Akan Berhasil, Desa Binaan Bank NTT


Berita-Cendana.Com- Kefamenanu,- Penjabat Kepala Desa Noebaun Apriana Ninu kepada media bahwa profil desa dan geliat masyarakat terus bersinergi dengan pemerintah desa untuk membangun. Kades juga memotivasi masyarakat bahwa kerja keras dan cerdas tentunya akan berhasil.

Demikian disampaikan oleh Kades Noebaun Kecamatan Noemuti Kabupaten TTU pada hari Sabtu, 19/11/2022. 

 “Kelompok ini adalah kelompok yang selalu kami jadikan sebagai teladan bagi masyarakat lain. Kami memotivasi mereka bahwa hanya dengan kerja keras, serta kerja cerdaslah kita akan berhasil,”tegasnya.

Menurut Pj. Kades itu, Noebaun juga memiliki tanah yang subur sehingga dia menyarankan warganya yang hendak menjadi tenaga kerja ke luar daerah untuk datang dan belajar dari usaha yang dibangun oleh Yosef Juan Heli. Ada 401 KK di desanya, dan hampir semuanya adalah petani, jelas Apriana Ninu.

“Saya motivasi warga untuk jangan lagi kerja jadi buruh di luar, kan disini ada Bank NTT yang siap membiayai kita. Nah Bank NTT ini tidak sama dengan bank lain, dan ini yang kami rasakan. Petugasnya ramah dan mereka memberi solusi, seperti pendampingan waktu tanam, membantu dalam kemasan hingga penjualan. Mereka datangkan pembeli,”ujarnya serius.

Dia merasa senang, karena ibu-ibu sudah terlibat dengan beraneka kerajinan baik tenunan, gerabah, maupun tanaman holtikultura. Diakui, masyarakat butuh panutan dan mereka sudah melihat keberhasilan warga, dan inilah motivasi terbaik bagi mereka untuk memulai, jelas Pj. Kades itu.

Selain itu, ketua kelompok Pelita Hati, Josef Juan Heli kepada juri mengisahkan bahwa dia memulainya ketika sedang berada di Soe. Saat itu dia direkrut sebuah LSM internasional yang punya program pendampingan terhadap generasi muda. Setelah dikaji, maka program pertanian holtikultura sangat tepat sehingga Yosef menjadi salah satu anggota. Lalu dia kembali ke Kefamenanu, tepatnya Noebaun untuk memulai usahanya. Kebunnya yang tak begitu luas, digarapnya. Tak sejengkal pun dia lepas, semua ditanami aneka tanaman sayuran maupun buah-buahan dengan pola taman menggunakan sistem irigasi tetes, jelasnya.

 “Awalnya saya dengan mama yang memulai usaha ini. Namun semakin berkembang. Kami juga sudah datang ke beberapa lokasi dan beri motivasi seperti kemarin baru dengan Sinode GMIT, disana kami bicara di seratus pendeta mengenai metode penanaman yang tepat,”jelas Juan sembari menambahkan, kini sudah banyak warga yang mau bergabung setelah melihat pola kerja yang benar dan didukung sistem pemasaran yang baik.

Menurutnya, benar saja, di kios organik mereka, terdapat banyak barang dagangan. Sebagian besar hasil pertanian yang mereka kelola, seperti sayur mayur, labu jepang, labu lilin, jagung, semangka, pisang mentah dan yang sudah masak serta masih banyak lagi. Mereka juga menyediakan aneka makanan ringan seperti ubi kayu/singkong yang diolah dengan gula merah sehingga dijadikan  makanan ringan, keripik pisang, keripik ubi, madu batu, dan pisang goreng, jelas Yosef.

Lanjutnya, yang menarik dari kios organik ini, ternyata mereka melayani pembayarannya menggunakan digitalisasi dan semua difasilitasi oleh Bank NTT. Mereka adalah salah satu merchant Qris, sehingga bagi pengunjung yang tidak membawa uang tunai, tinggal melakukan scan pada kode bar yang tersedia, tutup Yosef.(Tim).




0/Komentar/Komentar

Lebih baru Lebih lama

Responsive Ad Slot

Responsive Ad Slot