Berita-Cendana.Com- Kupang,- Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Gelar ajang balap sepeda Internasional dengan lintasan terpanjang paling sedunia. Pertama kalinya bertajuk Tour de En TeTe pada 10-21 September 2025. Dipastikan 13 Negara yang berpartisipasi dalam ajang tersebut.
Demikian disampaikan oleh Gubernur NTT Melki Laka Lena di lantai 1 Kantor Gubernur NTT pada Jumat, 5 September 2025 pagi.
Menjadi sponsor utama dalam event tersebut adalah Bank NTT, serta didukung oleh Pemerintah Kabupaten dan Kota seluruh Nusa Tenggara Timur. Persiapan nya hampir rampung karena lagi lima hari lagi, jelas Gubernur.
Bukan itu saja, tetapi dari berbagai pihak seperti Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang turut serta mendukung event tersebut. Dipastikan kegiatan tersebut berjalan lancar.
“Ini event Internasional pertama yang dibuat Pemprov NTT. Saya senang karena menjadi kerja bersama seluruh pemerintah daerah. Kita sudah siapkan semua dengan baik, termasuk alternatif rute bila terjadi kendala seperti longsor,” jelas Gubernur NTT.
Tour de EnTeTe menghadirkan 10 etape dengan panorama dan tantangan berbeda. Start dimulai dari Kota Kupang, berlanjut ke Timor Tengah Utara, lalu menyusuri perbatasan Indonesia-Timor Leste hingga finis di Atambua, Belu. Pada etape ini, pembalap akan melewati jalur spektakuler di tepi pantai yang berbatasan langsung dengan negara tetangga.
Etape selanjutnya membawa peserta melintasi Soe di Timor Tengah Selatan, kemudian bergeser ke Pulau Sumba dengan dua etape, yakni Tanarara–Waingapu dan Waingapu–Sumba Barat Daya. Setelah itu, rombongan diterbangkan menggunakan pesawat Hercules TNI menuju Flores untuk melanjutkan balapan dari Larantuka, Sikka, Ende, Ruteng, hingga finis di Labuan Bajo, Manggarai Barat.
Dengan panjang lintasan mencapai 1.500 km, Tour de EnTeTe 2025 dinobatkan sebagai balap sepeda dengan rute terpanjang di Indonesia.
Bagi Gubernur Melki, ajang ini memiliki empat tujuan besar, yakni, mengerek pariwisata, menggerakkan ekonomi rakyat, mempercepat infrastruktur, dan menampilkan budaya NTT.
Setiap malam, di titik singgah peserta akan digelar pesta rakyat dengan melibatkan UMKM lokal. Produk unggulan seperti kain tenun, makanan khas, dan cinderamata NTT dipastikan hadir. “UMKM harus hidup. Wisatawan dan peserta bisa membeli oleh-oleh khas kita,” tegas Melki.
Infrastruktur pun dipacu. Pemerintah pusat melalui Balai Jalan memperbaiki sejumlah ruas yang sebelumnya rusak. “Jalan-jalan yang dilewati peserta sudah rapi dan siap. Event ini memberi manfaat langsung bagi masyarakat,” katanya.
Di sisi lain, panggung budaya NTT juga disiapkan. Dari tarian adat, musik tradisional, hingga festival kecil akan digelar untuk menunjukkan wajah riang, damai, dan penuh warna dari provinsi yang kerap dicap miskin ini.
Partisipasi 13 negara menegaskan posisi NTT di peta sport tourism dunia. Kontingen dari negara Filipina bahkan sudah tiba di Kupang. Setiap negara mengirim lima atlet beserta tim pendukungnya.
Menurut Gubernur, event ini akan memperkuat diplomasi budaya Indonesia. “Pesan yang ingin kita bawa sederhana. NTT dan Indonesia itu aman, damai, dan penuh keceriaan,” ucapnya.
Tour de EnTeTe 2025 bukan akhir, melainkan awal. Gubernur Melki menargetkan setiap tiga bulan sekali ada event berskala internasional di NTT. Setelah balap sepeda, ia berencana menghadirkan NTT Fashion Week, event lari internasional, hingga festival seni.
“Ini bukan hanya tentang olahraga, tapi tentang bagaimana NTT belajar mengelola event dunia. Kita sudah koordinasi dengan Menpora, Kementerian ESDM, Kemenparekraf, PLN, bahkan Freeport untuk dukungan. TNI dan Polri juga akan siaga penuh untuk pengamanan,” jelasnya.
Tema Tour de EnTeTe 2025, “Dari NTT untuk Indonesia”, merujuk pada jejak sejarah Bung Karno saat merumuskan Pancasila di Ende, Flores. Bagi Gubernur Melki, event ini menjadi simbol kontribusi NTT bagi bangsa.
“Dulu, Pancasila lahir dari perenungan Bung Karno di Ende. Sekarang, lewat Tour de EnTeTe, kita ingin menunjukkan bahwa NTT terus memberi warna positif bagi Indonesia,” tegasnya.
Berdasarkan segala persiapan matang, dukungan lintas kementerian, keterlibatan TNI-Polri, hingga partisipasi UMKM dan masyarakat lokal, Tour de EnTeTe 2025 diyakini menjadi momentum besar NTT.
Bagi Gubernur Melki, ajang ini adalah tentang bagaimana sebuah daerah membangun citra, mempercepat pembangunan, dan meneguhkan peran NTT di panggung dunia.
“NTT memulainya dengan Tour de EnTeTe. Dari sini kita kirim pesan damai, ceria, dan penuh harapan bagi Indonesia dan dunia,” pungkas Gubernur Melki. (*).
Posting Komentar