SPK & Frans Go: Dua Bantal Satu Mimpi Bangun NTT


Berita-Cendana.Com- Kupang,- Staf Ahli Menteri Koordinator Bidang Pangan Republik Indonesia Brigadir Jenderal TNI (Purn) Simon Petrus Kamlasi dengan Frans Go memiliki keahlian yang berbeda namun memiliki mimpi yang sama “bantal artinya keahlian”. Sosok dua orang tersebut selalu memiliki mimpi yang sama yakni menjawab kebutuhan masyarakat Nusa Tenggara Timur yang paling urgen yakni ketersediaan air bersih. Air itu adalah kebutuhan yang paling mendasar bagi manusia. 

Demikian disampaikan oleh Simon Petrus Kamlasi di Hotel Aston Kupang saat ditemui dengan sejumlah wartawan pada Jumat, 5 September 2015 pagi.

Jenderal SPK menegaskan bahwa kebutuhan air bersih di NTT adalah hal yang paling utama, jadi masyarakat NTT juga diajak untuk rasa memiliki, jika negara sudah membantu menyediakan air di depan pintu, air itu perlu dijaga untuk tetap ada dan ada selamanya, jelasnya.

Staf Ahli Kemenko itu juga mengatakan bahwa ia terus memberikan masukan kepada Menteri, serta mendorong percepatan isu lingkungan dan pertanian yang tidak bisa dipisahkan di lapangan. Oleh karena itu perlu saling bahu membahu untuk mengontrol dari Hulu ke hilir, tegas SPK.

Pertanian dan air itu seperti ikan dan air, jadi tidak dapat dipisahkan, oleh karena itu tetap dijaga untuk dapat meningkatkan hasil panen masyarakat untuk memperkuat ketersediaan pangan. Ia tetap komunikasi dengan semua elemen untuk kebaikan masyarakat NTT, jelas Staf Ahli Kemenko itu.

Selain itu, Frans Go memiliki pengalaman terkait ketersediaan air tanah dan air baku. Oleh karena itu dirinya memutuskan kembali ke NTT untuk berbagi kasih melalui sejumlah program seperti mendukung pendidikan, pertanian bagi masyarakat NTT, jelasnya.

“Saya  ingin kembali berbagi kasih bersama masyarakat NTT melalui kegiatan- kegiatan nyata di bidang ketersediaan air tanah dan air baku serta dukungan stimulan bagi kemajuan pendidikan di NTT,” ucapnya.

Siapa pun manusia seyogyanya dituntut untuk saling membantu karena realitas kehidupan ini adalah keterbatasan. Bertolak dari faktor keterbatasan ini maka terpanggil secara nurani bagi seorang Pemuda NTT untuk kembali melihat, mengalami dan menjawab tuntutan kebutuhan riil masyarakat NTT, ucapnya Frans Go. (*).



0/Komentar/Komentar

Lebih baru Lebih lama

Responsive Ad Slot

Responsive Ad Slot