Pemkot Komitmen Tingkatkan Inovasi Daerah Melalui Pagelaran Innovation Award GELANG NONA


Berita-Cendana.Com- Kupang,- Pemerintah Kota Kupang meningkatkan inovasi Daerah melalui Pagelaran Innovation Award GELANG NONA 2025. Komitmen tersebut disampaikan langsung oleh Walikota Kupang, dr. Christian Widodo, dan Wakil Wali Kota Kupang, Serena C. Francis, S.Sos., M.Sc, saat menerima audiensi Tim Juri dan Panitia GELANG NONA di Ruang Kerja Walikota Kupang.

Demikian disampaikan pada Senin, 24 November 2025 di ruang kerja Kantor Walikota Kupang.

Pemerintah Kota Kupang menegaskan bahwa komitmen kuat untuk mempercepat pertumbuhan ekosistem inovasi daerah melalui Pagelaran Kupang Innovation Award (GELANG NONA) 2025. Walikota menegaskan bahwa GELANG NONA merupakan wadah strategis untuk menumbuhkan kompetisi inovasi yang sehat di lingkungan pemerintahan maupun masyarakat. 

“Tahun 2026 anggaran GELANG NONA akan kita tambah dan kategori juara akan kita perluas. Penilaian harus objektif, bukan berdasarkan program milik pimpinan daerah, tetapi pada manfaat nyata bagi masyarakat,” tegasnya.

Ia menambahkan bahwa setiap inovasi harus berorientasi pada penerapan lapangan, bukan sekadar ide. Salah satu implementasi yang sedang disiapkan pemerintah adalah pengembangan Command Center Terpadu yang terhubung ke seluruh perangkat daerah untuk memantau aduan masyarakat secara real time.

Senada dengan itu, Wakil Walikota menekankan pentingnya pendekatan bottom-up, di mana inovasi dan kebijakan lahir dari kebutuhan nyata masyarakat, bukan hanya dari struktur birokrasi. “Keterlibatan akademisi penting agar inovasi yang lahir bukan hanya kreatif, tetapi juga berbasis riset dan kebutuhan nyata masyarakat,” ujarnya.

Ketua Tim Juri, Prof. Dr. Adrianus Amheka, ST., M.Eng, memaparkan perkembangan pelaksanaan GELANG NONA 2025, termasuk hasil penilaian terhadap 24 inovasi dari perangkat daerah, kecamatan hingga RT/RW. Mayoritas inovasi berada pada sektor layanan dan proses, dinilai berpotensi kuat meningkatkan kualitas pelayanan publik dan menggerakkan perekonomian kota.

“Kami menemukan banyak talenta inovatif di Kota Kupang. ASN dan masyarakat menunjukkan kreativitas, keberanian, dan kerja riset yang sangat kuat. Ini ruang luar biasa untuk pertumbuhan ekosistem inovasi kota,” jelas Prof. Adrianus.

Dalam kesempatan tersebut, Tim Juri juga mengusulkan pembentukan ekosistem inovasi berkelanjutan, termasuk rencana pengembangan inkubator inovasi untuk menjaga, melatih, dan mengembangkan talenta inovator lokal secara sistematis.

Kepala Balitbangda Kota Kupang, Ir. Solvie Y.H. Lukas, menjelaskan bahwa audiensi bertujuan menyampaikan laporan pemetaan iklim inovasi daerah berdasarkan proses penjurian yang telah dilakukan. 
Audiensi juga membahas scoring kematangan tiga prototipe inovasi yang diinisiasi langsung oleh Wali Kota dan Wakil Wali Kota, yakni:
1. Inovasi AU ASA – diinisiasi Wali Kota, dilaksanakan RSUD S.K. Lerik
2. Inovasi SABOAK – diinisiasi Wali Kota & Wakil Wali Kota, melibatkan kolaborasi perangkat daerah, pelaku usaha, BUMN/BUMD, dan sektor UMKM di bawah koordinasi Dinas Pariwisata
3. Inovasi INA KASIH – diinisiasi Wakil Wali Kota, diimplementasikan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Skor kematangan inovasi menurutnya sangat menentukan Indeks Inovasi Daerah (IID) dan Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) Kota Kupang di tingkat nasional, sehingga perlu koordinasi erat antara Balitbangda sebagai leading sector inovasi daerah dengan seluruh elemen pentahelix.

Para Juri ditunjuk berdasarkan keterwakilan unsur – unsur: Pemerintah Pusat sekaligus Akademisi yaitu Prof. Dr. Adrianus Amheka, ST., M.Eng selaku Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah XV, Darius Beda Daton, SH yang juga adalah Kepala Ombudsman RI Perwakilan NTT, yang mewakili Pemerintah Provinsi NTT,  Dr. Alfonsus Theodorus, ST., MT saat ini menjabat sebagai Kepala Bapperida Provinsi NTT dan Djoese Nai Buti, S.Pt. M,Si selaku Kepala Biro Organisasi Setda Provinsi NTT. Sedangkan dari Internal Balitbangda Kota Kupang ada Kabanlitbangda, Ir. Solvie Y.H. Lukas dan juga peneliti sekaligus akademisi  Dr. Malisye Sjioen, S.STP., M.Si, serta Stenly Boimau, S.Pd, jurnalis sekaligus inovator (KGC, Gerakan Sadar Inflasi, Kartini NTT Award, Tokoh Muda NTT Inspiratif award). 

Pada kompetisi GELANG NONA tahun ini inovator yang mendaftar terbanyak terkait issue kesehatan diantaranya 7 UPTD Dinas Kesehatan (6 Puskesmas dan 1 Laboratorium Kesehatan), juga dari Dinas P3A, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, serta Kecamatan Alak atau sekitar 33.33 % dari total pendaftar. 

Kategori yang dikompetisikan adalah: (1). Kategori Perangkat Daerah-Perusahan Daerah Terinovatif masing - masing Juara 1, 2 dan 3; (2). Kategori Kecamatan - Kelurahan Terinovatif masing-masing Juara 1, 2 dan 3; (3). Kategori Prototipe dan Inspirasi Inovasi terbaik masing-masing Juara 1, 2, dan 3; serta (4) Kategori Video Inovasi Pilihan Publik masing – masing Juara 1, 2, dan 3. Acara Puncak Penganugerahan Award akan dilaksanakan pada Senin, 8 Desember 2025 di Ballroom 1 dan 2 Swissbell Court Hotel (M) Kupang.(*).

0/Komentar/Komentar

Lebih baru Lebih lama

Responsive Ad Slot

Responsive Ad Slot