Berita-Cendana.Com- TTS,- Mengubah lahan tak ada hasil menjadi kehidupan bukan sekadar tentang pertanian, melainkan tentang membangun harapan masyarakat. Ketika tanah mulai menghijau, semangat gotong royong masyarakat akan tumbuh, dan kemandirian ekonomi akan terbentuk. Tanah kalau dirawat tentunya memberikan hasil yang baik kepada manusia. “Tanah tidak pernah menipu orang yang merawatnya,”.
Banyak wilayah memiliki “lahan tidur” tanah yang dibiarkan terbengkalai karena dianggap tandus, berbatu, maupun tak terurus karena hewan yang dilepas bebas sehingga masyarakat tidak dapat mengurus tanah menjadi pemberi kehidupan.
Tanah Mollo Tengah Desa Kuale'u, dusun satu RT dua sempat terbengkalai sekitar 12 tahun. Demikian disampaikan oleh Simon Petrus Kase di Kebun Kelompok Tani Bukael Desa Kuale’u pada Senin, 8 Desember 2025.
“12 tahun kami datang di tempat ini selalu pulang dengan tangan kosong, tetapi kehadiran CIRMA terhitung 6 bulan, kami pulang selalu membawa hasil yang melimpah,”. ujar Simon.
Lanjut Simon, perlu diucapkan terima kasih kepada CIRMA yang telah memberi motivasi kepada kelompok Bukael. Awalnya juga masyarakat kurang percaya dengan kehadiran CIRMA, karena berdasarkan kehadiran pendampingan kelompok selalu mengecewakan. Namun berjalannya waktu masyarakat makin percaya dengan CIRMA karena CIRMA memberikan perubahan pola pikir dan pola hidup bertani hortikultura, katanya.
Pendekatan CIRMA itu sangat tepat, lahan tidur dapat diubah menjadi aset produktif yang menopang kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. CIRMA menguraikan strategi untuk mengubah lahan tak ada hasil menjadi pusat kehidupan masyarakat Desa Kuale'u.
Selain itu, CIRMA juga mengajarkan kelompok tani Bukael untuk membuat pupuk organik berkualitas tinggi: Seperti kompos, daun kering, atau pupuk kandang. Bukan itu saja tetapi CIRMA juga membantu dengan beri bibit berkualitas serta mendampingi dari olah lahan, tanam hingga panen.
Lahan yang diolah oleh Kelompok Tani Bukael itu sangat menjanjikan kehidupan ekonomi. Terdapat tanaman seperti, tomat, mentimun, buncis, paria. Tanah itu yang awalnya terbengkalai itu bukanya kurang air tetapi karena hewan yang dilepas bebas. Lokasi ini terdapat tiga sumber mata air yang melimpah.
Desa Kuale'u tak jauh dari Kota Soe Kota Kabupaten Timor Tengah Selatan, dengan kendaraan roda dua atau roda empat, menghabiskan waktu 20 menit sudah sampai pada Desa itu. Desa itu ada di bagian Utara dari Kota Soe, sekitar 12 kilometer. Cuaca yang dingin menusuk tulang, saat berkunjung ke desa itu wajib menggunakan jaket saat tiba di kilometer 12 Mollo Tengah. (*).

Posting Komentar