Diduga ada Pemalsuan Faktur dan Stempel Demi Kepentingan Dana BOS SMTK Soe

 

Berita-Cendana.com- Soe,- Diduga adanya Praktek Pemalsuan berupa Faktur dan Stempel guna kepentingan penyusunan pelaporan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) fiktif, rupanya masih banyak terjadi di lingkungan Sekolah Menengah Teologi Kristen. 



Demikian disampaikan oleh sumber terpercaya media ini. Seperti yang terjadi di SMTK Arastamar Soe, yang berlokasi di Neonmat, RT/RW 20/10, Desa Nulle, Kecamatan Amanuban Barat, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Soe, 03/02/2022.


Diduga mantan Kepala Sekolah Menengah Teologia Kristen Arastamar Soe (SMTK),  Potifar Pinis sengaja melakukan tindakan pemalsuan faktur dan stempel untuk kepentingan pelaporan Dana BOS, hampir sebagian dari laporan transaksi itu adalah fiktif.


Hasil investigasi yang dilakukan media ini, selama kurun waktu dua bulan terakhir, mantan Kepala Sekolah, Potifar Pinis diketahui sering membuat laporan- laporan transaksi fiktif penggunaan dana BOS.


Berdasarkan penelusuran, diketahui memiliki banyak tumpukan faktur dan stempel dari beberapa Toko yang berada di sekitaran Kecamatan Kota Soe. Berbagai jenis faktur dan stempel yang ditemukan di ruang mantan kepala sekolah SMTK Arastamar Soe dan diamankan oleh sumber terpercaya tersebut, sehingga diduga kuat ia gunakan untuk kepentingan penyusunan laporan dana BOS setiap Triwulan.


Menurut sumber terpercaya media ini bahwa mantan kepala sekolah tersebut ternyata mengantongi tumpukan faktur dan stempel. Beberapa di antaranya: 

1. Toko golgota bangunan

2. Rayn foto copy

3. Toko viona

4. Rivan foto copy

5. Kios linda

6. Meubeler kasih

7. Rumah makan sumini


Berdasarkan sumber tersebut, mengatakan bahwa berbagai faktur dan stempel telah berada di tangan sumber tersebut.


Apakah benar toko-toko tersebut melakukan persekongkolan dengan pihak Sekolah Menengah Teologi Kristen Arastamar Soe (SMTK), guna pembuatan penyusunan laporan pertanggungjawaban keuangan dana BOS…?


Tim media melakukan survei ke beberapa toko yang diketahui terdapat Faktur dan Stempel tersebut. Di antaranya Toko bangunan Golgota, yang menjual material seperti, semen, seng, besi beton, dan lain sebagainya. Sang pemilik toko atas nama Abrit Toelle, saat ditemui media ini, ia membantah bahwa dirinya tidak pernah menyerahkan stempel dan faktur kepada pihak manapun.


“Tidak, Saya tidak memberikan stempel dan faktur toko kepada siapa pun. Jadi kalau ada pihak-pihak yang menyimpan faktur dan stempel toko saya, bisa dipastikan itu fiktif dan saya tidak bertanggungjawab,” ucap Pemilik Toko golgota Abrit Toelle.


Hal tersebut diungkapkan pemilik Toko Bahan Bangunan Material, Abrit Toelle yang beralamat di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Oekefan. Ia mengklaim, bahwasannya tidak pernah menyodorkan Faktur dan Stempel kepada pihak manapun. Jangankan menyerahkan, apabila ada yang meminta selembar Faktur kosong pun, ia tak pernah memberikan.


“Palsu, itu nggak benar. Beda kok faktur dan stempelnya. Yang resmi dari toko kita, stempel dan faktur bukan seperti itu. Saya pastikan itu bohong. Bukan dari kita,”  dengan nada yang sedikit emosi saat diperlihatkan sampel faktur dan stempel yang mengatasnamakan tokonya, ucap Abrit Toelle.


Begitu pun dengan toko Rayn FC foto copy yang terletak di depan pertokoan Pasar Inpres Soe. Toko yang menjual Alat Tulis Kantor itu membantah keras pernah memberikan sejumlah Faktur dan Stempel kepada pihak manapun. Pengelola toko tersebut, lagi-lagi memastikan bahwa stempel dan faktur yang tersebut berbeda dengan miliknya. Pemilik toko juga mengakui jika tokonya memang sering kedatangan beberapa pembeli yang mengaku- ngaku Guru dan Sekolah tertentu.


Orang-orang itu, membeli sesuatu selalu meminta Dua Faktur. Faktur pertama sesuai dengan nilai transaksi pembelian, sementara faktur kedua yang hanya dibubuhi stempel tanpa tertera nominal transaksi.


“Tapi kita tidak pernah mau. Karena kita tahu, pasti tujuannya buat disalahgunakan untuk pelaporan fiktif. Jadi seumpama dia beli ke kita dengan harga misalnya Rp 200 ribu, kemudian bisa saja dia tulis sendiri dengan nilai yang lebih dari itu. Yang pasti kita tidak pernah menyerahkan faktur dan stempel ke siapa pun. Kita juga harus lebih hati- hati lagi kedepannya. Salah- salah nanti kita yang kena,” beber pemilik toko Rayn.


Media ini sudah berusaha menghubungi mantan kepala sekolah SMTK Arastamar Soe, Potifar Pinis melalui telepon seluler dan WhatsApp pribadinya namun tidak ada jawaban apapun hingga berita ini turunkan.(ST).

0/Komentar/Komentar

Lebih baru Lebih lama

Responsive Ad Slot

Responsive Ad Slot