Migrant Watch Konsolidasi dengan Relawan-relawan PMI di Taiwan untuk Antisipasi Perang Cina - Taiwan


 Berita-Cendana.Com- Jakarta,- Ketegangan antara Cina- Taiwan semakin meningkat atas kunjungan Ketua Parlemen Amerika Amerika Serikat, Nancy Pelosi ke Taiwan. Direktur Eksekutif Migrant Watch Aznil Tan meminta pemerintah untuk siaga 2 untuk mempersiapkan evakuasi pada warga negara Indonesia di Taiwan.


"Semakin panasnya hubungan antara Cina- Taiwan, pemerintah sudah seharusnya mulai sekarang siap-siap menyusun skenario evakuasi pada  warga negara Indonesia yang bekerja sebagai PMI di Taiwan, jika perang Cina- Taiwan meledak. Ini semestinya Siaga 2," katanya ke media, Kamis (04/08/2022).


Taiwan merupakan negara penempatan yang favorit bagi pencari kerja keluar negeri. Berdasarkan data Bank Indonesia tercatat sebanyak 290.000 PMI bekerja di Taiwan.


"Sekitar 290 ribu PMI bekerja di Taiwan dan menyebar berbagai daerah. Ini bukan suatu penanganan yang mudah dan tidak bisa dilakukan secara impulsif. Plan A dan Plan B  seharusnya sudah terkoordinir dengan berbagai pihak," jelasnya.


Aznil Tan menjelaskan bahwa Migrant Watch sudah mulai melakukan langkah antisipasi dengan membangun konsolidasi dengan relawan-relawan PMI/TKI di berbagai daerah kabupaten/kota Taiwan.


"Alhamdulilahnya, PMI bekerja di Taiwan rata-rata melek teknologi dan pekerja terdidik. Maka Migrant Watch dimudahkan melakukan konsolidasi dengan PMI untuk langkah  antisipasi jika perang terjadi.  Relawan-relawan kita pun banyak menyebar di berbagai Kabupaten/Kota Taiwan," ungkapnya.


Migrant Watch juga meminta pemerintah membuat program bagi PMI Taiwan setiba di Indonesia dalam membuka lapangan pekerjaan atau kewirausahaan bila perang Cina - Taiwan terjadi.


"Skenario kedua pemerintah adalah mempersiapkan lapangan pekerjaan dan usaha bagi mereka yang nantinya sampai di Indonesia. Ini akan menambah beban pemerintah membengkaknya angka pengangguran. Program buat mereka sudah mulai pemerintah siapkan juga," pungkasnya.


Sebagaimana diketahui, Ketua Parlemen Amerika Serikat Nancy Pelosi tiba di Taiwan pada Selasa (2/8) memicu kemarahan Cina. Beijing menganggap kedatangan politisi Partai Demokrat tersebut bisa membahayakan stabilitas keamanan di Selat Taiwan.


Kementerian Pertahanan China menyatakan, pasukan militernya siaga tinggi dan akan meluncurkan "operasi militer yang ditargetkan". 


Menurut Reuters, persiapan Taiwan untuk mengantisipasi gempuran China menunjuk tempat perlindungan dari serangan udara. Tempat itu bukan di bunker yang dibangun khusus, tetapi ruang bawah tanah seperti tempat parkir bawah tanah, sistem kereta bawah tanah, dan pusat perbelanjaan bawah tanah.


Ibu kota Taipei memiliki lebih dari 4.600 tempat penampungan yang dapat mengamankan sekitar 12 juta orang. Tempat tersebut lebih dari empat kali populasinya.(*).

0/Komentar/Komentar

Lebih baru Lebih lama

Responsive Ad Slot

Responsive Ad Slot