Guru Mendiskriminatif Hak Siswa SMA Kristen 1 Soe, Dunia Pendidikan Hari Ini


Berita-Cendana.Com- Soe TTS,- Dunia Pendidikan hari ini diobrak-abrik oleh pendidik itu sendiri, bahkan siswa didiskriminasi oleh guru/pendidik habis-habisan, hak siswa dirampas  oleh para pendidik di Sekolah Menengah Atas (SMA) Kristen 1 Soe. 


Demikian informasi yang dihimpun tim media melalui sejumlah data dan informasi sejak satu pekan lalu hingga saat ini.


Pendidikan sesungguhnya harus memenuhi persyaratan seperti, "Pertama, pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa. Kedua, Pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang sistemik dengan sistem terbuka dan multimakna,".


Namun ditemukan di SMA Kristen 1 Soe sangat kontradiktif dengan program "MERDEKA BELAJAR" bagaimana program merdeka belajar menjadi maju kalau guru/pendidik sudah melakukan diskriminatif terhadap siswanya sendiri itu.


Inilah kronologis kejadian diskriminatif yang dilakukan oleh guru/pendidik di SMA Kristen 1 Soe itu, berawal dari postingan video ucapan terimakasih seorang Siswa SMA Kristen 1 Soe di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur sempat viral di media Sosial (Facebook), lantaran isi video itu seorang siswa mengaku dikeluarkan gurunya karena belum melunasi uang SPP selama 7 bulan senilai Rp. 900.000


Siswa tersebut melalui rekaman video itu mengaku bernama Arit Imanuel Tampani, mengucapkan terimakasih kepada Bupati TTS, Egusem Piter Tahun, karena telah membantunya kembali mengenyam ilmu di  bangku SMA.  


Unggahan video berdurasi 30 detik itu diketahui direkam langsung Ketua RT. 14, Desa Tublopo yang diposting akun Facebook Coboy Timor Coboy dan akun Facebook Daniel Liu yang diposting di Grup Facebook Bupati TTS, Kamis (09/03/2023).


Postingan itu, menuai kritikan sejumlah  netizen yang diduga adalah oknum guru SMA Kristen 1 Soe, yang menyatakan bahwa video yang di unggah itu adalah hoax, bahkan pula ada yang mengatakan video ini tidak benar karena pihak sekolah tidak pernah pulangkan siswanya yang belum melunasi uang SPP.


Selain itu, Ketua RT. 14 Desa Tublopo, Arnol Tefa, ketika ditemui awak media, di kediamannya minggu (12/03/2023), mengatakan bahwa video yang dibuat itu tak ada niat penghinaan ataupun niat pelecehan terhadap nama lembaga pendidikan terkhususnya SMA Kristen 1 Soe, tetapi menurutnya, video yang dibuat itu, dengan tujuan untuk Arit Imanuel Tampani, yang juga adalah warganya itu, mengucapkan terimakasih kepada Bupati TTS, Egusem Piter Tahun, karena telah membantu warganya kembali mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar  (KBM) di sekolah.


Pada momen yang sama, Arit Tampani, murid Kelas XI (sebelas), SMA Kristen 1 Soe, ketika ditemui awak media kediamannya, Minggu (12/03/2023) kembali menegaskan jika video yang di unggah akun Facebook Coboy Timor Coboy itu adalah benar bukan hoax, kata Arit, benar ia dipulangkan saat ujian akhir semester awal bulan Desember tahun 2022 lalu.  Dan baru kembali mengikuti KBM pada Selasa (07/03/2023) setelah dibantu Bupati TTS, tegasnya.


Lanjut  Arit, bulan Desember tahun 2022 lalu, dirinya minta mengikuti ujian susulan namun tetap ditolak pihak sekolah,  karena merasa putus asa, dirinya berencana  memilih merantau ke Kalimantan untuk bekerja di perusahaan kelapa sawit, karena menurutnya selama tiga bulan berturut-turut dirinya tidak masuk sekolah dan tugas kesehariannya membantu orang tuanya bekerja di ladang, bebernya dengan sangat yakin.


Menurutnya, niatnya ke Kalimantan di urung ketika bertemu Bupati TTS, karena merasa terbantu, ingin mengucapkan terimakasih secara langsung kepada Bupati TTS, namun belum sempat bertemu karena agenda lain yang lebih penting sehingga ia merekam video ucapan terimakasih kepada Bupati TTS, Egusem Piter Tahun.


Tim media melakukan konfirmasi Kepala Sekolah SMA Kristen 1 Soe, Beni Ataupah, BA, Ketika ditemui awak media di ruang kerjanya Senin (13/03/2023), mengarahkan persoalan tersebut dijelaskan Wakil Kepala Sekolah Otniel Taloim, kesempatan itu Otniel, membantah video yang dibuat oleh muridnya Arit Imanuel Tampani, yang mengatakan dikeluarkan dari sekolah dan tidak mengikuti ujian semester itu adalah tidak benar.


"Tidak ada pengumuman resmi dari sekolah bahwa mengeluarkan siswa dari sekolah dengan alasan tidak membayar SPP sampai dengan hari ini," bantah Taloim.


Berkaitan dengan SPP, Menurut Taloim, siswanya yang memiliki tunggakan SPP, tidak hanya Arit Imanuel Tampani, tetapi ada juga siswa lain yang tunggakannya lebih dari satu juta rupiah namun tetap mengikuti ujian sedangkan siswa atas nama Arit Imanuel Tampani sendiri yang tidak hadir mengikuti ujian akhir semester. Otniel tegaskan bahwa saat ujian susulan yang bersangkutan tidak diusir dari sekolah, tetapi siswa yang bersangkutan sendiri yang tidak hadir pada saat ujian susulan itu, jelasnya.


"dia sendiri yang tidak hadir oleh karena mamanya sakit," kata Otniel.


Lanjutnya, yang bersangkutan bersama orang tuanya juga sudah menandatangani surat pernyataan yang menyatakan bahwa Arit Imanuel Tampani tidak diusir dari sekolah tetapi ibunya sakit, sehingga surat pernyataan itu sudah disampaikan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT. 


Selain itu, Otniel mengaku sudah melaporkan kasus itu ke polisi lantaran dengan video itu telah melecehkan nama sekolah SMA Kristen 1 Soe, awak media meminta Surat laporan polisi (LP) diarahkan untuk diminta di bagian humas, namun awak media ketika temui bagian humas, Hesri Tusi mengatakan belum membuat laporan polisi secara resmi, anehnya.

 

Sementara itu, Bupati TTS, Egusem Pieter Tahun, ketika dimintai komentarnya di aula gunung Mollo, Selasa (14/03/2023),  membenarkan Arit Imanuel Tampani dan orang tuanya datang di rumah Jabatan Bupati TTS dan meminta bantuan, namun kata Bupati Epy, pihaknya meminta orang tuanya mengirim pesan WhatsApp (WA), kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT melalui Bupati TTS untuk diteruskan kepada Kadis P&K Provinsi NTT, jelasnya. (*).

0/Komentar/Komentar

Lebih baru Lebih lama

Responsive Ad Slot

Responsive Ad Slot