Berita-Cendana.Com- Maumere,- Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Nusa Tenggara Timur (Karantina NTT) Badan Karantina Indonesia (Barantin) perkuat sinergi dalam penyelenggaraan karantina di Kabupaten Sikka, melalui sosialisasi perkarantinaan. Kegiatan bertemakan "Sinergitas Antar-instansi Dalam Rangka Memperkuat Pengawasan Lalu Lintas Hewan, Ikan, dan Tumbuhan di Kabupaten Sikka" pada Kamis, 12 Juni 2025.
Sosialisasi tersebut bertujuan untuk meningkatkan koordinasi dan kolaborasi antar pemangku kepentingan demi menjaga kelestarian sumber daya hayati. Kepala Karantina NTT, Simon Soli, memberikan pemaparan tentang peran karantina untuk mencegah masuk, keluar, dan tersebarnya hama penyakit hewan karantina (HPHK), hama penyakit ikan karantina (HPIK), dan organisme pengganggu tumbuhan karantina (HPHK), serta pelindungan sumber daya alam hayati.
"Karantina memiliki kewenangan sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan, untuk mencegah masuk, tersebar, dan keluarnya HPHK, HPIK, dan OPTK. Peran esensial ini merupakan fondasi dalam menjaga keanekaragaman hayati, khususnya di Pulau Flores ini," ujar Simon di Maumere dalam siaran tertulisnya, Jumat (13/6).
Simon mengapresiasi kepada seluruh pihak atas koordinasi dan sinergitas pemangku kepentingan selama ini terjalin. Ia juga menegaskan tentang komitmen Karantina NTT untuk mendukung para pelaku usaha dalam aktivitas usahanya masing-masing, seraya tetap memastikan kepatuhan terhadap regulasi perkarantinaan yang berlaku.
Respons positif dari Pemerintah Daerah Kabupaten Sikka diharapkan dapat menjadi dorongan kuat bagi peningkatan ekonomi masyarakat.
Bupati Sikka, Juventus Prima Yoris Kago, dalam sambutannya sekaligus membuka acara, menekankan tentang pentingnya sinergis dalam melakukan pengawasan lalu lintas komoditas hewan, ikan, dan tumbuhan serta produk turunannya.
"Sinergis seluruh pemangku kepentingan sangat penting dalam pengawasan lalu lintas komoditas hewan, ikan, dan tumbuhan. Memastikan kesehatan terhadap komoditas yang dilalulintaskan," ujar Jipi biasa disapa Bupati Sikka itu.
Lebih lanjut Bupati Sikka juga menekankan agar karantina melakukan akselerasi ekspor komoditas pertanian dan perikanan, guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu, Quartus Jenus Keupung, Medik Veteriner pada Dinas Peternakan Kabupaten Sikka juga sependapat terkait pentingnya mengawasi lalu lintas hewan. Dengan demikian menjaga penyebaran penyakit hewan yang bersifat zoonosis, menjaga stabilitas ternak, dan menjaga stabilitas perekonomian daerah. "Tujuan pengawasan adalah benar-benar memastikan bahwa hewan yang dilalulintaskan adalah hewan yang sehat," tutur Quartus.
Sekretaris Dinas Perikanan Kabupaten Sikka Malik Bakhtiar menyatakan potensi sumber daya alam, salah satunya perikanan di Sikka cukup tinggi dan dapat meningkatkan perekonomian daerah dan nasional. "Potensi perikanan di Sikka cukup tinggi, sehingga dapat menjadikan Sikka sebagai salah satu kabupaten di Flores yang diminati para investor. Di sini lah peran karantina dibutuhkan," jelasnya.
Penegakan hukum perkarantinaan pun penting dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Karantina. Hal tersebut dikemukakan Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Sikka Djafar Awad Alkatiri.
”PPNS Karantina adalah penegak hukum khusus yang memiliki keahlian di bidang karantina untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan. Demi menjaga integritas sistem perkarantinaan di Indonesia. Wewenang PPNS salah satunya melakukan pemeriksaan atas kebenaran laporan atau keterangan berkenaan dengan tindak pidana di bidang karantina,” ucap Djafar.(*).
Posting Komentar