
Berita-Cendana.Com-Rote Ndao,- Dosen Universitas Nusa Cendana (UNDANA) menggelar Workshop untuk mencegah Stunting Berbasis Nilai Budaya dan Agama. Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Nusa Cendana (FISIP UNDANA) mengadakan sebuah workshop bertajuk "Revitalisasi Nilai-Nilai Budaya dan Keagamaan dalam Pencegahan Stunting".
Demikian disampaikan oleh Ketua Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), Dr. Yeheskial Roen pada Selasa, 3 Juni 2025 malam.
Workshop yang menyasar kalangan pemuda GMIT Efata Lekioen bertujuan merevitalisasi nilai-nilai budaya dan keagamaan masyarakat setempat sebagai basis utama dalam upaya pencegahan Stunting. Kegiatan dihadiri oleh tokoh agama, tokoh pemuda, serta puluhan pemuda GMIT Efata Lekioen yang tampak antusias mengikuti rangkaian acara. Sebagai bagian dari pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat dengan skema pendanaan kategori Tugas Tambahan dari LP3M. Kegiatan ini dilaksanakan pada Kamis, 29 Mei 2025, bertempat di Jemaat GMIT Efata Lekioen, Ba'a, Kabupaten Rote Ndao.
Momentum itu, Ketua Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), Dr. Yeheskial Roen, dalam sambutannya menekankan pentingnya melibatkan generasi muda dalam upaya pencegahan Stunting. Workshop dapat membawa sebuah perubahan besar terkait pemahaman dan pengetahuan orang-orang muda terkait pencegahan Stunting, bukan hanya dalam bidang kesehatan saja, tetapi nilai-nilai sosial dan keagamaan juga berkontribusi 70 persen dalam pencegahan Stunting.
Acara yang dibuka oleh Unit Pelayanan Pemuda (UPP) Pemuda GMIT Efata Lekioen ini berlangsung secara interaktif. Paul, selaku Ketua UPP Pemuda GMIT Efata Lekioen, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya workshop yang dinilai sangat relevan dengan kondisi masyarakat saat ini.
Materi workshop disampaikan oleh Lenny Biremanoe, S. Sos., M.Si., yang mengupas tuntas keterkaitan antara nilai-nilai budaya lokal Rote Ndao dengan praktik-praktik kesehatan dalam pencegahan Stunting. Sesi diskusi interaktif yang dipimpin Jim Kolianan, S.Sos., M.Si., semakin menghidupkan suasana dengan berbagai pertanyaan kritis dari peserta.
Para pemuda dan pemudi peserta workshop menunjukkan antusiasme tinggi sepanjang kegiatan. Mereka mengaku mendapat pencerahan baru tentang bagaimana warisan budaya dan ajaran agama dapat diintegrasikan dalam upaya meningkatkan kesadaran gizi keluarga.
Workshop tersebut diharapkan dapat membentuk pemahaman dan kesadaran kolektif masyarakat tentang urgensitas pencegahan Stunting yang berbasis pada kearifan lokal. Lebih jauh, kegiatan ini bertujuan mendorong perubahan perilaku masyarakat yang kondusif bagi perbaikan gizi dan tumbuh kembang anak.
Upaya ini sejalan dengan program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) yang dicanangkan pemerintah untuk mempercepat perbaikan gizi masyarakat. Dengan pendekatan yang mengakar pada nilai budaya dan agama, diharapkan program pencegahan Stunting dapat lebih mudah diterima dan diimplementasikan oleh masyarakat.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan kontribusi nyata perguruan tinggi dalam mendukung upaya pemerintah menurunkan prevalensi Stunting dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Rote Ndao, khususnya melalui pemberdayaan generasi muda sebagai agen perubahan di tengah masyarakat.(*).
Posting Komentar