Berita-Cendana.Com- Kupang,- Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Kupang meminta pihak Kampus untuk serius membayar Dana PIP Mahasiswa tahap II tahun 2024. BEM menagih janji Rektor IAKN Kupang Dr. I Made Suardana, M.Th yang pernah berjanji dengan BEM bahwa akan segerah membayar PIP Mahasiswa yang salah transfer karena saat itu pihak Kampus bersama BANK salah transfer.
Demikian disampaikan oleh Ketua BEM IAKN Kupang Fisaldo Manafe kepada wartawan di Matani Kabupaten Kupang saat wartawan menjumpai pada Rabu, 20 Agustus 2025.
Menurut Ketua BEM bahwa dirinya bersama Pengurus sudah berupaya mempertanyakan masalah Dana PIP pada Rektorat, namun pihak Rektor IAKN Kupang selalu memberikan penjelasan bahwa akan segera diurus namun hingga saat ini pun belum ada seribu rupiah yang masuk pada rekening Mahasiswa, hingga saat ini BEM menagih janji Rektor, tegasnya.
Atas kesalahan transfer sesuai penjelasan Rektor. Salah transfer mengakibatkan sejumlah mahasiswa yang putus kuliah karena tidak ada biaya cadangan lain yang menunjang untuk membiayai perkuliahan mahasiswa, akhirnya mahasiswa putus kuliah, beber Ketua BEM.
Aneh tapi nyata, bagaimana bisa terjadi salah transfer, apakah pihak Bank dengan pihak kampus kerjasama untuk sengaja melakukan kesalahan itu ataukah memang murni salah transfer? Dari mana rekening baru dapat dimasukan ke pihak bank tanpa persetujuan Kampus, oleh karena itu Rektor harus mampu menjelaskan hal ini secara terbuka kepada publik, tegas Fisaldo Manafe.
BEM menduga ada konspirasi antara pihak Bank dengan pihak Kampus untuk mengalihkan Beasiswa PIP mahasiswa ke rekening lain yang bukan penerima PIP tersebut, ini bisa dikatakan persekongkolan kelompok orang untuk mengambil hak milik mahasiswa atau menghilangkan hak mahasiswa, ucapnya
Lanjut BEM, hal itu selayaknya disebut kejahatan administrasi di tubuh Kampus Kristen itu, oleh karena itu pihak Kampus tidak mampu menyelesaikan. Aparat Penegak Hukum (APH) diminta untuk melakukan investigasi mendalam terkait hal ini, jika terbukti persekongkolan harus ditindaklanjuti dan bertanggung jawab atas ratusan mahasiswa yang putus kuliah itu, tegasnya.
Pemerintahan dalam hal ini DPR RI dan Pemerintah Pusat jangan kaget jika di NTT khususnya di pulau Timor angka putus sekolah sangat tinggi. Mengapa demikian karena salah satu Universitas Kristen Negeri yang katanya salah transfer ke rekening lain itu jadi salah satu penyebab angka putus sekolah tinggi, tegas Ketua BEM.
Terpisah wartawan telah mengkonfirmasi Rektor IAKN Kupang Dr. I Made Suardana, M. Th melalui WhatsApp pribadinya namun belum merespon hingga berita ini ditayangkan. Padalah konfirmasi tersebut telah dibaca Rektor.(*).
Posting Komentar