Titu Eki: Rektor IAKN Kupang Diam, Bisu, Taputar dan Melarikan Diri atas Sejumlah Kasus

Berita-Cendana.Com- Kupang,- Pemerhati Masalah Sosial Kemasyarakatan, Dr. Ayub Titu Eki sangat prihatin dengan Rektor Institut Agama Kristen Negeri Kupang Dr. I Made Suardana, M.Th, karena suka Melarikan diri, diam dan membisu, serta taputar atas sejumlah  masalah di Institusi yang dipimpin. Misalnya masalah penyegelan ruang kerja Rektor oleh BEM IAKN Kupang, masalah beasiswa PIP tahap II tahun 2024 yang tak kunjung cair, masalah pemecatan tiga pejabat Kampus, masalah perselingkuhan Oknum Dosen dengan istri orang.

Demikian disampaikan oleh Ayub Titu Eki di sekitaran Matani Kabupaten Kupang pada Rabu, 20 Agustus 2025.

Menurut Pemerhati Masalah Sosial Kemasyarakatan itu, seorang pemimpin itu tidak boleh bersembunyi dan melarikan diri dari mahasiswa dan wartawan, pemimpin itu harus berani bertanggung apapun kondisi yang dialami. Pemimpin sesungguhnya itu harus berani berbuat berani bertanggungjawab, pertama Pertanggungjawaban itu kepada lembaga yang ia pimpin, bertanggung jawab kepada publik dan terutama bertanggung jawab kepada Tuhan karena yang dia pimpin adalah lembaga pendidikan yang melabelkan Kristen, tegas Ayub Titu Eki.

Lanjutnya, diduga kuat Dr. I Made Suardana, M.Th suka taputar, diam, membisu dan melarikan diri dari tanggung jawab dan selalu menghindari wartawan itu, diduga  memiliki niat atau kepentingan terselubung di dalam. Pertama ia ingin membersihkan Institut Agama Kristen Negeri Kupang padahal dia tak melihat sejarah berdirinya lembaga Kristen itu. Membersihkan dengan memecat orang-orang yang memiliki prestasi akademik yang baik, seperti Dekan Fakultas Ilmu Sosial Keagamaan yang pernah menerima penghargaan pengelola keuangan terbaik di Fakultas nya malah di pecat, apa salahnya, tanya  Titu Eki.

“Pak Rektor IAKN Kupang harus tahu sejarah berdirinya IAKN itu, Kampus itu didirikan oleh Gereja GMIT Timor dan GKS Sumba dengan tujuan membangun pendidikan di NTT, tetapi kenapa Pak Rektor datang dan memecat semua orang GMIT dan GKS Sumba itu artinya bahwa I Made Suardana memiliki niat terselubung untuk merusak Kampus itu,” duga Ayub.

Ayub Titu Eki juga menambahkan, jika tak ingin merusak pendidikan di NTT terkhusus di IAKN Kupang, mengapa mahasiswa baru tahun 2025 berkurang sekitar 28 persen, kemudian sejumlah mahasiswa yang putus kuliah karena masalah biaya karena selama ini mahasiswa yang menerima  PIP tiba-tiba nama hilang dari daftar penerima, sehingga terjadi putus kuliah tinggi, tegasnya.

 Selain itu, Ayub Titu Eki menilai Rektor IAKN Kupang tidak mampu memimpin Kampus, lebih baik Menteri mencabut SK nya dan bawa pulang dia supaya jangan merusak Institusi pendidikan di NTT, jika tidak membawa pulang akan ada konflik berkepanjangan dan merusak lembaga pendidikan Kristen itu, harapnya

Terpisah wartawan telah mengkonfirmasi Rektor IAKN Kupang Dr. I Made Suardana, M.Th terkait pernyataan Ayub Titu Eki. Namun Rektor tidak merespon konfirmasi wartawan hingga berita ini ditayangkan, padahal pesan WhatsApp telah dibaca. Bukan kali ini saja yang wartawan mengkonfirmasi Rektor, tetap sejak I Made Suardana bertugas wartawan mengkonfirmasi, bahkan wartawan ke Kampus tunggu berhari-hari tetapi Rektor tak sekali pun menemui wartawan. (*).




0/Komentar/Komentar

Lebih baru Lebih lama

Responsive Ad Slot

Responsive Ad Slot