NTT Terhitung Januari-Oktober 116 Peti Jenazah Dari Pekerja Migran, Terbanyak dari Malaka

Berita-Cendana.Com- Kupang,- Terhitung sejak Januari hingga Oktober, Provinsi Nusa Tenggara Timur telah menerima 116 Peti Jenazah dari luar negeri khususnya pekerja migran NTT. Hal itu terjadi karena pekerja migran NTT itu selalu tidak menjaga pola hidup dan pola kesehatan.

Demikian disampaikan oleh Kepala BP3MI NTT, Suratmi Hamaida saat kegiatan Socio Spectacle 2025 di Jurusan Sosiologi Undana Kupang pada Kamis, 30 Oktober 2025.

Kepala BP3MI mengatakan bahwa sudah 116 peti Jenazah ke NTT. Itu disebabkan karena pekerja migran NTT itu selalu begadang dan pola kesehatan tidak dijaga. Saat bekerja keras pada siang hari selalu kurang minum air sehingga selalu jatuh sakit seperti gagal ginjal, paru-paru dan lainnya, ucapnya.

Lanjut Suratmi, pekerja migran Indonesia asal NTT sejauh ini selalu meninggal di luar rumah sakit, disebabkan karena bekerja di luar Kota sehingga selalu tidak mendapatkan pelayanan kesehatan dengan baik, katanya.

Menurut Kepala BP3MI itu, kebiasaan masyarakat NTT itu pulang kerja capek, tetapi bukan istirahat malah begadang sambil minum minuman keras, mete atau kurang istirahat sehingga selalu jatuh sakit hingga meninggal. Terhitung Jenazah yang paling banyak itu dari Kabupaten Malaka, Flores Timur dan Ende, ucapnya. 

Hadir pada kegiatan socio Spectacle 2025 Sosiologi Undana, Ketua Program Studi Sosiologi Imanta Perangin Angin, para dosen Sosiologi, Dr. Hotlif Nope, Dr. Yeheskial Roen, Yos Jelahut, Herman Utang, Lasarus Jehamat, Aris Lambe, Aelastri, Susan Pellu, Hildi Gardis Nahak, Jecklin, Jimmy serta seluruh mahasiswa Sosiologi  serta alumni yang hadir pada momentum itu. (*).



0/Komentar/Komentar

Lebih baru Lebih lama

Responsive Ad Slot

Responsive Ad Slot