Berita-Cendana.Com- Kupang,- Pemerintah Kota Kupang melalui Kelurahan Bakunase 1 melakukan Festival Budaya multi etnis di Kelurahan tersebut. Dalam acara tersebut peserta lomba menunjukan salah satu tarian yakni tarian ‘Oko Mama’ atau tempat sirih pinang. Tarian itu sebagai simbol kebersamaan.
Demikian penampilan tarian ‘Oko Mama’ yang memukau di Festival Budaya di Kelurahan Bakunase pada Rabu, 5 November 2025.
Kegiatan Festival Budaya itu sebagai program tetap Pemerintah Kota Kupang dalam mempererat persaudaraan masyarakat Kota Kupang yang multi etnis itu. Sehingga Pemerintah Kota Kupang melakukan Festival Budaya dari Bulan Agustus hingga November. Kegiatan ini sesuai dengan Visi Misi Walikota Kupang terkait ”Membangun Kota berbasis lingkungan dan budaya”.
Selain itu juga Membangun Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan berkarakter sesuai adat istiadat yang telah terun temurun.
Tarian Oko Mama dari Etnis Timor yang ditampilkan oleh Anak-anak Bakunase 1 RT 02 melambangkan jati diri masyarakat Timor, yaitu keramahan, kesopanan, dan penghargaan terhadap sesama melalui tradisi berbagi sirih pinang kepada sesama. Tarian ini juga menjadi simbol kebersamaan, keakraban, dan persaudaraan antar individu dan masyarakat. Tarian tersebut ditampilkan oleh anak-anak dari RT 02 Kelurahan Bakunase saat Festival Budaya multi etnis.
"Oko Mama" sendiri berarti "tempat sirih pinang" dalam bahasa Dawan, dan tarian ini menggunakan "Oko Mama" sebagai properti utama. Makna tarian Oko Mama
Penghargaan dan keramahan: Tarian ini mengekspresikan penghargaan, kesopanan, dan keramahan masyarakat Timor terhadap tamu yang datang dengan menawarkan "Oko Mama" (tempat sirih pinang).
Keakraban dan persaudaraan: Tarian ini menjadi simbol kebersamaan, keakraban, dan persaudaraan, karena mengonsumsi isi "Oko Mama" (sirih, pinang, dan tembakau) secara bersama-sama.
Jati diri masyarakat: Tarian ini menggambarkan jati diri masyarakat Atoin Meto (orang Timor) yang bersahabat dan ramah.
Simbol adat: "Oko Mama" juga merupakan simbol penting dalam berbagai acara adat, seperti perkawinan, yang diturunkan dari generasi ke generasi.
Maksud baik: Secara keseluruhan, tarian ini berfungsi sebagai sarana penyampaian maksud baik kepada orang lain.
Keunikan tarian ini terletak pada penggunaan alat khas bernama "Oko Mama" yang berisi sirih pinang, dan diiringi musik tradisional dari gong, juk, dan gendang.
Tarian ini menggambarkan rasa kekeluargaan dan persaudaraan melalui pemberian sirih pinang sebagai tanda penghormatan.
Iringan musik tradisional yang selaras dan ritmis dari gong, juk, dan gendang menciptakan suasana yang memukau.
Penari mengenakan busana adat berwarna merah atau (Buna Nunkolo) yang mencerminkan jati diri masyarakat Timor yang ramah dan bersahabat.
Penggunaan alat "Oko Mama" (tempat sirih pinang) yang menjadi pusat perhatian tarian ini menjadikannya unik dan khas.
Tarian ini bukan sekadar hiburan, melainkan sarana penyampaian pesan kebaikan dan penghargaan, yang membuat penampilannya lebih bermakna.(*).

Posting Komentar