Sinode GMIT Gagas Konven Kaum Bapak Melibatkan Diri dalam Pelayanan

Berita-Cendana.Com- Kupang,- Sinode GMIT gagas kegiatan Konven Kaum Bapak kedua sebagai even pemberian kesadaran kepada Bapak- Bapak GMIT tentang pentingnya melibatkan diri dalam pelayanan dalam gereja. Karena Bapak adalah IMAM dalam setiap rumah tangga.

Demikian disampaikan oleh ke-empat narasumber yakni, Eduard Markus Lioe, S.IP., SH,. MH., selaku Ketua Panitia Pelaksana Konven  Kaum Bapak Sinode GMIT ke-ll. Ferdi Foes, Ketua Pengurus Kaum Bapak. Pendeta Yusuf Betti, M.Th, Ketua Klasis Soe Timur dan Pendeta Heryson Herewila, S.Th. Ketua UPP Kaum Bapak Sinode GMIT. Disampaikan saat dialog dalam Katong Ba’ Omong di Studio TVRI Kupang pada Selasa, 4 November 2025 sore.

Eduard Markus Lioe, S.IP., SH,. MH., selaku Ketua Panitia Pelaksana Konven  Kaum Bapak Sinode GMIT ke-ll mengatakan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk memanggil kembali kaum Bapak untuk kembali melayani di dalam Gereja. Selain itu juga para Kaum Bapak berkumpul kemudian bisa membuat pelayanan-pelayanan gerejawi di Wilayah masing-masing.

Lanjut Ketua Panitia Pelaksana Konven Kaum Bapak, kegiatan rohani seperti berwisata rohani di Mollo Barat, atau mengunjungi sumur-sumur peninggalan saat Injil masuk Timor ratusan tahun lalu, kemudian berkunjung ke Gereja Maranatha Soe, yang saat itu dikenal sebagai air berubah menjadi darah, jelas Bupati TTS itu.

Selain itu, dalam kegiatan tersebut juga ada penguatan-penguatan seperti, perbaikan ekonomi keluarga, ketahanan pangan pertanian, irigasi, lahan kering, lahan tidur. Dalam konven itu bisa teratasi, ucap Eduard Markus Lioe.

Lanjutnya, Kaum Bapak itu memiliki keinginan tahunya sangat tinggi, tentunya ada   gerakan-gerakan yang responsif. Yakni ada vokal grup, paduan suara sehingga dirinya  tertarik untuk mengurus Kaum Bapak. Karena dirinya menilai kaum Bapak ada peningkatan dalam pelayanan, ujar Bupati TTS itu.

Buce Lioe sapaan Bupati TTS memastikan 57  klasis GMIT yang akan hadir pada kegiatan Konven Kaum Bapak kedua. Ia memastikan karena sementara yang sudah terkonfirmasi untuk hadir sudah 38 Klasis, kegiatan akan dilaksanakan di Kota Soe pada 10-14 November 2025 di Gereja GMIT IMANUEL Oenali Kota Soe, jelasnya.

Bupati TTS juga menghimbau untuk 57 Klasis itu semua hadir, karena kegiatan itu adalah kegiatan penyadaran terhadap Kaum Bapak untuk melayani gereja lebih dekat, ucapnya.

Ferdi Foes, Ketua Pengurus Kaum Bapak, mengatakan bahwa Kaum Bapak Sinode GMIT memiliki beberapa Gerakan seperti; Gerakan Masuk Gereja, Gerakan Antar Anak ke Sekolah Minggu, Gerakan Menjadi Presbiter, Gerakan Sapa-Sapo, Gerakan Satu Bapak Satu Pohon, Gerakan sayang perempuan, Gerakan Berkoperasi. Gerakan-gerakan ini dirancang untuk mendorong partisipasi aktif kaum bapak dalam kegiatan gerejawi, pendidikan iman anak, pelayanan gereja, serta isu-isu sosial dan lingkungan hidup, ucap Ferdy Foes.

Selain Gerakan-gerakan itu, Ferdi Foes meminta Kaum Bapak untuk tahu Visi dan Misi Kaum Bapak itu sendiri, mengapa demikian karena ketika kaum Bapak tahu itu tentunya Kaum Bapak dipercaya dalam pelayanan dan tentunya pelayanannya profesional, pesannya.

Ferdi Foes juga menegaskan bahwa sejak manusia lahir itu di dalam Gereja, bertumbuh pun dalam gereja hingga mati pun di Gereja sehingga kaum Bapak harus kembali dan melakukan pelayanan kasih di Gereja, jelasnya.

Pendeta Heryson Herewila, S.Th. Ketua UPP Kaum Bapak Sinode GMIT, mengatakan bahwa kegiatan itu harus berdampak positif terhadap kaum Bapak itu sendiri.

Kaum Bapak sudah berpikir lebih terarah pada gereja. Kaum Bapak harus berpikir dengan dampak ke depan, karena melalui konven ini harus mendidik Kaum Bapak, karena Kaum Bapak adalah IMAM dalam keluarga.

Harapannya, konven sebagai sarana untuk meningkatkan semangat dan gerakan kaum Bapak. Selain itu program-program yang telah disiapkan itu harus ada nilai ekonomi kepada rumah tangga, karena tanggung jawab Kaum Bapak terhadap rumah tangga itu sangat penting, jelas Pendeta Herry.

Pendeta Yusuf Betti, M.Th, Ketua Klasis Soe Timur menegaskan terkait tempat pelaksanaan Konven  sudah sangat siap, karena lapangan yang sudah siap itu bisa menampung hingga 10 ribu orang. Sedangkan kegiatan dalam ruangan mampu menampung 400 orang, ucapnya.

Menurut Pendeta Yusuf Betti, pantian juga adalah orang-orang pilihan Tuhan sehingga kerja-kerja dalam persiapan tempat berjalan dengan lancar. Selain kegiatan itu juga lapangan yang baru disiapkan itu juga akan diresmikan saat pembukaan kegiatan tersebut. Lapangan itu diberikan nama Lapangan Mini “Ama Tetus” jelasnya.(*).



0/Komentar/Komentar

Lebih baru Lebih lama

Responsive Ad Slot

Responsive Ad Slot