Alex Riwu Kaho: Bank NTT Hadir Sebagai Penggerak Ekonomi Kemasyarakatan Desa

Berita-Cendana.com- TTU,- Direktur Utama Bank NTT, Harry  Alexander Riwu Kaho dalam sambutannya bahwa Bank NTT hadir sebagai penggerak ekonomi kemasyarakatan desa untuk membangun masyarakat NTT dari desa.


Demikian disampaikan di Desa Tuamese Kecamatan Biboki Anleu Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU ) pada hari Jumat, 02/07/2021.


Menurutnya, Bank NTT hadir untuk memberikan kontribusi di Kecamatan, Kabupaten dan Provinsi. Tujuan kehadiran Dirut Bank NTT ini untuk meresmikan Bukit Wisata Tuamese sebagai destinasi yang menjadi tempat rekreasi, karena Desa Tuamese sebagai Desa Binaan Bank NTT. Jelas Dirut.


Lanjutnya, destinasi Bukit Tuamese juga akan diatur metode pengunjung agar bisa mendapatkan pemasukan di daerah. Seperti potensi-potensi harus dikelola dengan baik atau dikemas produknya dengan bagus agar memiliki nilai jual yang tinggi untuk menjadi pendapatan sampai anak cucu. Jelas Dirut Bank NTT.


Harapannya, Bukit Tuamese ini harus mempunyai tulisan baik itu buku maupun digital, agar para pengunjung datang kesini cuman di scan sudah bisa baca tentang Bukit Tuamese ini. Kehadiran Bukit Tuamese ini bisa membantu PAD juga agar menjadi pembangunan ekonomi masyarakat di Desa sampai di tingkat Kabupaten. Ungkap Alex Riwu Kaho.


Asisten 1 Pemerintah Kabupaten TTU , Drs. Yoseph Kuabib, mewakili Bupati TTU, ia mengapresiasi pemerintah Desa Tuamese  TTU, "Pemda TTU sangat mendukung Pariwisata karena dapat membuka peluang usaha dan PAD Desa dan daerah.


Perlu juga kengembangkan wisata-wisata lain yang ada di desa ini dan dibenahi fasilitas-fasilitas yang ada dan perlu membenahi objek-objek wisata dan harus kita promosi agar semua elemen mengetahui untuk mengunjungi. Desa Tuamese sebagai desa pilihan oleh Bank NTT untuk mewakili TTU dan dan NTT. " Tuamese dikenal sebagai raja 4 NTT). Jelas Asisten 1 TTU itu. 


Harapannya seluruh masyarakat mendukung Bukit Wisata Tuamese dan mempertahankan nilai-nilai budaya agar wisatawan bisa datang dan tinggal lama di sini, (Desa Tuamese Red). atas nama Bupati TTU Juandy David.


Selain itu Kepala Desa Tuamese Mesak Adu kepada media ini bahwa hasil kerja kelompok Diabisa di Bukit Wisata Tuames juga sudah ada metode penjualan hasil kerajinan tangan dan hasil olah makanan seperti gula air, sopi dan gula lempeng.


Metode penjualan yang dipakai itu adalah  metode bagi hasil, seperti dana pendidikan anak 2 persen, itu untuk khusus dana pendidikan anak. Sedangkan hasil dari Lopo Diabisa itu sisanya itu diserahkan kepada kelompok untuk pengembangan usaha dan kepada Pemerintah Desa dan Gereja. Ungkap Kades Tuamese.


Alasannya, Lopo Diabisa ini dibangun di tanah milik Gereja tentunya bagi hasil 5 persen untuk Pendapatan Asli Desa (PAD) 2 persen untuk pendidikan dan 5 persen untuk Gereja sedang sisanya untuk pengembangan wisata Bukit Tuamese.


Harapan Kades, Pemerintah Kabupaten atau Provinsi bisa membantu alat suling yang modern karena masyarakat Desa Tuamese masih menggunakan alat saling tradisional, baik itu gula maupun sopi. Menjadi alasan bahwa Desa Tuamese memiliki pohon tuak yang cukup dan disini juga rata-rata penghasilan masyarakat dari pohon tuak, yakni sopi, gula air, gula lempeng dan minyak kayu putih. Ungkap Kades.


Bukit Wisata Tuamese memiliki pemandangan  yang indah tetapi masih membutuhkan fasilitas tambahan agar para pengunjung rasa aman dan tentram saat berwisata. Bukit tersebut juga masih membutuhkan jembatan gantung untuk bisa mengungkapkan gunung 1 dengan gunung yang lain. Ungkap Kades Tuamese dengan harap.


Hadir pada momentum itu, Camat Biboki Anleu, Alexander Tabesi, SS. TP, M.Si. Asisten 1 Pemerintah Kabupaten TTU , Drs. Yoseph Kuabib, Pendeta Gerson Lette, MT. Pimpinan Bank NTT Pusat dan Cabang Kefamenanu bersama sejumlah karyawan karyawati, TNI, POLRI yang menjaga keamanan. Kegiatan itu berjalan dengan lancar dan tetap mematuhi protokol kesehatan.(YT/Tim).


0/Komentar/Komentar

Lebih baru Lebih lama

Responsive Ad Slot

Responsive Ad Slot