Soe, Berita-Cendana.com- Mantan Kepala Sekolah Menengah Teologi Kristen (SMTK) Arastamar Soe mengaku data siswa menjadi tanggung jawabnya bukan tanggung jawab Yayasan Yasabas ataupun PLT.
Demikian pantauan tim media ini pada saat perdebatan Mantan Kepala Sekolah (SMTK) Arastamar Soe Potifar Pinis dengan Ketua Yayasan Sabas Margarita D.I Ottu di depan Asrama Putri SMTK pada hari Rabu, 22/09/2021.
"Ince Ottu mengaku kesal dengan sikap mantan kepala sekolah menengah teologi Kristen (SMTK) Arastamar Soe Karena tujuan Yayasan Ya Sabas dan PLT adalah menyelamatkan siswa - siswa di SMTK Arastamar Soe. Dalam masa transisi ini tetapi jika mantan kepala sekolah masih mempertahankan dengan gayanya saya pikir itu tidak tepat," tegas Ince.
Lanjut Ince bahwa mantan kepala (SMTK) Arastamar Soe harus profesional dalam melayani di lembaga pendidikan. Ketua Yayasan Ya Sabas mengaku bahwa tindakannya tidak memiliki unsur apa - apa namun ingin siswa - siswa bisa mengikuti kegiatan asesmen kompetensi minimum (AKM), bebernya.
" Mantan Kepala Sekolah mengaku bahwa data siswa sekolah menengah adalah tanggung jawabnya tetapi kenyataannya siswa tidak mengikuti gladi dan simulasi ini berakibat sangat fatal pada asesmen kompetensi minimum (AKM) pada tanggal 27 September 2021. Segala urusan siswa SMTK Arastamar Soe menjadi tanggung jawab PLT bukan mantan kepala sekolah karena sudah di nonaktifkan". Tegas Ince.
Menurut Ince Ottu, mantan kepala sekolah sudah diberikan SK pemberhentian tetapi masih beraktivitas di lingkungan SMTK Arastamar Soe dan memprovokasi siswa -siswa, maka ini menjadi kesulitan saat menghimpun dan memberikan pemahaman atau menyiapkan mereka untuk mengikuti
asesmen kompetensi minimum ( AKM ) yang bukan hanya diikuti oleh siswa namun guru-guru dan kepala sekolah juga harus mengikuti kegiatan tersebut, jelasnya.
" Disisi lain PLT menyatakan bahwa saya melakukan tugas dan kewenangan yang dipercayakan Ketua Yayasan Ya Sabas yaitu mempersiapkan Siswa - siswa tetapi dari kejadian perdebatan antara Ketua Ya Sabas dan mantan kepala sekolah saya menilai bahwa mantan kepala sekolah kurang beretika," tegasnya.
Lanjutnya, jika mantan kepala sekolah SMTK tidak menerima keputusan Ketua Yayasan maka ada hukum yang ditempuh. Mel Teftae menilai bahwa tindakan Potifar Pinis sangat meresahkan karna sikap tidak beretika nya di depan siswa SMTK Arastamar Soe, tegas Mel.(TIM).
Posting Komentar