Profil Imam Baru P. Petrus Tamonob, SVD



BERITACENDANA.COM- Fatubena TTS,-Sinar matahari menembus celah pepohonan dan memberi daya hidup pada bunga-bunga di halaman sebuah rumah sederhana di desa itu.

Tepat di lereng bukit kampung kecil Fatubena Desa Fenun Kecamatan Amanatun Selatan Kabupaten TTS Provinsi NTT, pada hari Rabu tanggal 29 Juni 1988 lahirlah seorang anak laki-laki dari pasangan suami istri Bapak Matias Tamonob dan Mama Yuliana Tampani. Bayi laki-laki tersebut diberi nama Petrus Tamonob oleh kedua orang tuanya.

Pito, demikian nama panggilan anak itu, kemudian dibawa oleh kedua orang tuanya dan menghabiskan masa kanak-kanak serta pendidikan dasarnya di kampung Letemneo, kecamatan Fautmolo (saat itu masih bergabung dengan kecamatan induk, Amanuban Timur).

Pada Tahun 1995 ia memasuki Sekolah Dasar  Katolik (SDK) Letemneo dan tamat pada Tahun 2001. Pada tahun 2001 melanjutkan ke SMPK Sint. Vianney Soe dan tamat pada tahun 2004. Pada tahun 2004 masuk ke SMA Seminari Santu Rafael Oepoi Kupang  dan selesai pada tahun 2008.

Sesudah menamatkan pendidikan menengah atas, ia melanjutkan panggilannya dengan melamar masuk Novisiat SVD St. Yosef Nenuk Atambua pada tahun yang sama. Lamarannya diterima dan ia resmi menjadi seorang frater novis SVD. Setelah dua tahun menjalani masa novisiat, ia mengikrarkan kaul pertama pada 15 Agustus 2010. Sesudah mengikrarkan kaul pertama, ia berangkat bersama teman-temannya dan melanjutkan studi filsafat di Sekolah Tinggi Filsafat Katolik (STFK) Ledalero selesai pada tahun 2014. Juli 2014 hingga Desember 2015, menjalani masa Tahun Orientasi Pastoral (TOP) di Paroki Santu Arnoldus Janssen Ponggeok Manggarai.

Kembali dari tempat praktek pastoral di tanah Manggarai, ia melanjutkan panggilannya dengan menjalani masa novisiat kekal  di Seminari Tinggi Santu Paulus Ledalero terhitung dari  bulan Januari 2016 sampai bulan Agustus 2016. Sesudah masa novisiat kekal,  frater Pito mengikrarkan kaul kekal pada 15 Agustus 2016. Dengan mengikrarkan kaul kekal, ia secara resmi menjadi anggota tetap dalam SVD. Setelah kaul kekal, terhitung mulai Agustus 2016 hingga Juni 2019, ia menjalani studi teologi STFK Ledalero.

Sesudah menjalani studi teologi, tepatnya pada 2 Juni 2019, frater Pito ditahbiskan menjadi Diakon di Seminari Tinggi Santu Paulus Ledalero Oleh Mgr. Martinus Ewaldus Sedu, Pr, Uskup Keuskupan Maumere. Sesudah menerima tahbisan diakon, ia menerima SK penempatan  praktik Diakonat di Paroki Kristus Raja Semesta Alam Watobuku Keuskupan Larantuka bulan Juni-September 2019. Sesudah tiga bulan menjalani praktek diakonat, ia pun ditahbiskan menjadi imam pada 1 Oktober 2019 di Biara Santu Yosef Nenuk oleh Mgr. Dominikus Saku, Pr, Uskup Keuskupan Atambua. Sesuai dengan lamaran yang dibuatnya dan atas pertimbangan para pimpinan SVD, Pater Pito mendapat penempatan pertama (Benuming) untuk melayani sebagai imam di Provinsi SVD Papua New Guinea.

Yulius Tamonob.

0/Komentar/Komentar

Lebih baru Lebih lama

Responsive Ad Slot

Responsive Ad Slot